23. ular!!

714 40 1
                                    

Pagi hari pukul 06.00

Seperti biasa, ketika Shafira terbangun tangan suami tampannya melingkar manis di pinggang rampingnya.

"Bangun

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Bangun..." Shafira mengguncang lengan Devano.

Devano membuka matanya perlahan.

"Kau sudah mencintaiku?" Tanya Devano dengan suara khas bangun tidur.

"Belum :v  "

"Besok gue tanya lagi" Devano menggusak kepala Shafira.

"Jawabanku tetap sama 😛"

"Gue mau mandi , ikut?"

"Bcd;)" 

Devano terkekeh.

.

.

Devano keluar dari kamar mandi dengan handuk kecil  yang munutupi daerah itunya saja.

Itu apa ayoo 🌚.

"Lo masih di sini? Biasanya suka mabur kalau gue baru beres mandi"

"Suka suka gue lah"

"Hmm terserah"

Devano berjalan menuju lemari pakaiannya.

"Diam di situ!" Pekik Shafira

"Ada apa?"

"Aku sudah menyiapkan bajumu, bodoh! Kau tidak melihatnya, kau buta?" Shafira menunjuk baju yang terlipat di atas nakas.

Devano tersenyum kecil, lalu mendekati istrinya.

"Imutnyaa" monolog Devano

"mau ngapain lo deket deket gue?!" Mata Shafira menatap tajam kearah Devano.

Tiba tiba Devano mengangkat tubuh Shafira, memangkunya.
Mau tidak mau Shafira mengalungkan tangannya ke leher Devano, dari pada jatoh ya kan.

Ni author ngasih gambarannya biar kalian bayannginnya gampang 🌝.

Ni author ngasih gambarannya biar kalian bayannginnya gampang 🌝

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Lepasin gue sialan!, nyesel gue nyiapin baju lo 😭"

"Makasih, gue seneng banget sekarang"

"Hem, sama sama" ucap Shafira cuek.

Devano tersenyum tipis.

"puas sekarang puas?"

"Hem, aku senang" Devano menurunkan Shafira dari pangkuannya.

Kaki jenjang Shafifa menginjak sesuatu yang empuk di bawah sana, Setelah di rasa rasa itu handuk. Lalu melihat ke arah tubuh Devano, tidak ada handuk di sana. Pipi Shafira berwarna merah seperti tomat sekarang.

"lain kali kalau pake anduk yang bener pakenya!, biar ga copot kaya gini!!" Shafira langsung berlari keluar kamar.

"Lain kali mah pakein sama lu"

"Goblok!" Teriak Shafira dari luar kamar.

"Kenapa kak?"

"astaga, kaget gue" Shafira mengusap dadanya.

"Wajah kakak merah, kakak demam?" Gyanti menyimpan punggung tangannya di sahi Shafira.

"Aku tidak sakit, tadi gue liat ular kadut" Shafira menepis tangan Gyanti.

"Heh? Ular?"

"Udahlah, jangan banyak tanya.  bantu kakak nyiapin sarapan"

"Okee"

- To be continue

PULCHRA (  TAHAP REVISI ) [ END ] ✓Where stories live. Discover now