PULCHRA ( TAHAP REVISI ) [ END ] ✓

39. End 🐾

- Bro kalian punya pacar? -

Kalau timun sih ga punya, jomblo dari lahir ni timun:((

-

Devano celingak celinguk kaya orang bego.

Lelaki jangkung itu sudah mencari ke semua tempat yang ada di tempat itu, kecuali satu tempat yaitu,

Toilet wanita.

"Masa iya gua harus ke sana? Gua ini kan menli! Aduh malu gua!"

Tapi Devano akhirnya berlari menuju toilet wanita.

jika tidak menemukan Shafira, bagaimana nasib junior Devano? harus kemana juniornya masuk? Jika pemilik tempat favoritnya itu merajuk padanya? Apakah dia harus memilih belok dengan lubang pantat?

Tidak tidak, Devano masih ingin menikmati nikmatnya tempat favoritnya itu.

Sekarang Devano berada tepat di depan pintu toilet.

Devano membuka pintu perlahan.

PLOP!

Suara pintu ke buka.

Kepala Devano menyembul dari balik pintu.

Kaya om om idung belang mao ngintip.

melihat keadaan di dalam sana yang terlihat sepi.

Ga ada ciwi yang foto foto di depan cermin.

Jadi Devano berani masuk aja tuh.

Soalnya setau Devano ciwi kalau ke toilet pasti di foto dulu.

Karena ini ga ada, jadi main masuk aja.

Devano ngetok pintu pertama.

"Sayang kau di dalam?"

Tidak ada jawaban.

Devano memberanikan diri mendorong pintu untuk memastikan apa ada belahan jiwanya di dalam sana.

Setelah terbuka tidak ada siapa siapa.

Devano jalan ke pintu kedua, dia deg degan beneran njeng!.

Ngetok pintunya.

"Sayang kau di dalam"

Syurrr

Devano ngedenger suara muternya air kloset.

Tanpa sadar senyumnya mengembang.

Dia gugup harus berkata apa saat bertemu Shafira nanti.

PLOP!

pintu ke buka.

Dag dig dug serrr

Itu suara jantung Devano.

"Iya sayang, aku di dalam"

Devano mengernyitkan alisnya. Suaranya sangat asing di gelinganya.

Suaranya terdengar,

Ngagorokgok.

Devano menatap seseorang di hapadapannya.

Mata Devano seperti akan keluar dari tempatnya

Di hadapan Devano berdiri, banci bertubuh besar sedang tersenyum manis padanya.

"ANJENG AING KAGET GOBLOG!"

"Ih aku suka sama yang ngomongnya kasar gitu"

Si banci mengedipkan sebelah matanya ke arah Devano.