36. maaf, gue ada yang punya

725 34 0
                                    


Sekarang wajah Shafira berhadapan dengan wajah Gabriel.

Dekat.

Sangat dekat!.

Gabriel semakin mendekatkan wajahnya dengan wajah shafira, hingga bibir mereka berhasil menyatu, melumatnya kasar.

Shafira ngedorong dada Gabriel, buat ngejauh dari dia, tapi tenaga Gabriel jauh lebih kuat.

Shafira menangis, tanganya terus menggedor dada Gabriel.

Setelah merasa puas, Gabriel melepas tautannya.

Plak! Shafira menampar pipi Gabriel cukup keras.


"Aku mencintaimu, Shafira Nakahara!"

"Dari dulu sampai sekarang, aku perasaanku padamu tetap sama"

Plak! Shafira menampar pipi Gabriel, lagi.

"Apa yang salah gue cinta sama lo, lo juga cinta sama gue kan?"

"Gue ga bisa..."

"Gue bakal bawa lo ngejauh dari si Devano gblk itu!"

"Lo waras ga sih?"

"Gue tau lo ga bahagia sama pernikahan ini, gue juga tau lo cinta sama gue..."

Gabriel pegang pipi Shafira.

"Percaya sama gue, gue ga bakal bikin lo nangis, ga akan buat lo menderita, selama sisa hidup lo gue pasti bikin bahagia-"

"GUE INI UDAH ADA UANG PUNYA! DEVANO ABRAHAM! GUE BAHAGIA SAMA DIA!"

Shafira nepis tangan Gabriel.

"Gue bisa lebih bahagiain lo, apa lo mau duit? Gua kasih! Asalkan lo sama gue!"

"Kayanya lo salah paham sama gue selama ini, gue nganggap lo sebagai kakak gue, gue ga pernah kepikiran buat lebih dari itu-,"

"satu lagi Devano Abraham adalah calon ayah dari anak yang ada di dalem perut gue."

Mendengar hal itu Gabriel patah hati gaes, dunianya hancur.

Tatapannya berubah, raut wajahnya berubah, Gabriel balik lagi ke tempat duduknya.

"Gue anter pulang"

.

.

.

Devano95_

Kenapa belum pulang? Gue udah di rumah
17.00

Jangan kecapean, kasian bayi kita
17.00

papa nunggu kalian pulang😙
17.00

Gue nunggu di depan yaa
17.05

.

.

.

Dalam mobil

Mereka berdua sudah sampai di depan gedung apartemen Shafira.

Sepanjang perjalanan tidak ada yang membuka pembicaraan.

Saat akan membuka pintu mobil, tangan Shafira tertahan oleh tangan Gabriel yang mencengkramnya.

"Shafira tolong, pikirkan lagi jawabannya, gue bener bener cinta sama lo"

"Gue ga bisa bales perasaan lo... maafin gue..."

"Jadi lo milih bertahan dengan laki laki itu?"

Shafira mengangguk pelan.

"Dengerin gue... gue emang sayang sama lo, suka sama lo, lo juga baik banget sama gue,tapi itu semua cuma rasa sayang adik ke kakaknya, ga lebih..."

Shafira menatap dalam Gabriel.

"Awalnya juga gue nyangkanya gitu, rasa sayang gue cuma sebatas kakak sama adik. Tapi pas lo nikah sama Devano, gue baru nyadar kalau gue beneran cinta sama lo"

"Maafin gue... lo pasti bisa dapetin yang lebih baik dari gue"

Shafira terseyum.

Tok tok* seseorang mengetuk kaca mobil.

"Sudah selesai?"

Devano terseyum dari luar.

Shafira menggangguk.

"Aku pulang,terimakasih untuk hari ini,"

"Sekali lagi maaf"

Gabriel terdiam, menatap Devano yang membukakan pintu mobil untuk Shafira.

Shafira menatap laki laki yang berstatus  suaminya itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Shafira menatap laki laki yang berstatus  suaminya itu.

"Kau kenapa? Pusing? Apa yang terasa sakit?"

Shafira menggeleng.

Devano buru buru menggedong Shafira ala bridalstyle.

"Makasih udah nganterin bini gue bro!"

Devano langsung masuk ke dalam apartemennya.

Gabriel melihat Shafira yang menjauh darinya.

"Apa bisa gue dapetin yang lebih baik dari lo Shafira Nakahara?"

Gabriel tersenyum lalu menginjak gasnya meninggalkan apartemen itu.

- To be continued -

PULCHRA (  TAHAP REVISI ) [ END ] ✓Where stories live. Discover now