25. Tanda 😻

729 40 1
                                    

Apartemen 07.00

Pagi ini Devano terbangun erlebih dahulu. Devano menatap wanita cantik yang ada di sampingnya. Devano mengelus surai Shafira lembut, lalu menciumi pipi, dahi, hidung, Shafira.

Devano terkekeh karena Shafira yang masih terlelap tidur.

"Tidak ada pukulan kali ini😀" laki laki itu tersenyum menang. Devano mengusap pipi Shafira hingga jarinya sampai di bibir ranum Shafira.

Devano menaiki tubuh mungil Shafira, Shafira kini ada di bawah kukunganya.

Devano mengikis jaraknya dengan Shafira, Devano mulai menciumi leher jenjang Shafira, meninggalkan beberapa tanda kepemilikan di sana.

"Lo lagi ngapain setan? Asik bener kayanya dari tadi?" Suara itu menghentikan Devano dari aktivitasnya.

"Kau sudah bangun?"

"Kau tuli? Dari tadi handphone ku berdering, menyingkir dariku!"

Devano turun dari tubuh Shafira, Shafira mengambil hpnya di atas nakas.

"Ya momy? Maaf Fira lama ngangkatnya, ada apa?"

"...."

"Baiklah Fira akan kesana bersamanya"

"..."

Shafira mematikan sambungan teleponnya.

"Ada apa?" Devano membawa Shafira ke dalam pelukannya.

"Ibu mengundang  kita untuk jamuan makan malam keluarga"

"Kapan?"

"Hari ini"

"Baguslah hari ini gue ga ada kelas"

"Ga ada yang mau lo omongin sama gue gitu?" Shafira menyamankan posisi kepalanya di dada bidang Devano.

"Hmmm, tentang kemarin... gue minta maaf"

"Lo masih cinta sama dia kan?"

Devano terdiam.

"Gue ga bisa nyalahin lo kalau lo masih cinta sama Misela. gue tau pernikahan kita ini atas dasar paksaan, mungkin saja kita akan berpisah suatu hari nanti. Tapi sekarang istri lo itu Gue, Shafira Nakahara. Jadi gue mau lo jaga perasaan gue dikit aja.  Lo sering bilang cinta sama gue, gue udah mulai percaya sama lo, tapi lo sendiri yang ngehancurin kepercayaan gue." Nada bicara Shafira terdengar bergetar.

Devano merasakan basah dibagian dadanya.

"Gue kedengerannya kaya bajingan bangetnya?"

"Emang goblok!" Shafira mukul dada Devano.

"Dengerin gue... gue beneran suka, beneran cinta sama lo, lo itu istimewa buat gue"

"Gue gapercaya! Omongan buaya biasanya kaya gitu"

Devano terkekeh.

"Tatap mata gue sekarang"

"gamau!! Itu juga biasanya omongan buaya!"

"terus gue harus gimana biar lo percaya sama gue?"

"Gatau pikir aja sendiri!"

"Gue tau caranya"

"Lo mau ngapain?"

Devano menarik Shafira kedalam ciumannya. Ciuman yang lembut dan tulus.

"Sekarang percaya?"

"Bajingan!"

"Ada satu cara lagi" ucap Devano dengan Smirk di wajahnya.

Devano kembali mengukung Shafira, menahan tangannya. Devano mulai mencium leher jenjang Shafira meninggalkan tanda kepemilikan di sana. Setelah aktivitasnya cukup Devano turun dari tubuh Shafira.

"Shafifa Nakahara hanya milik gue seorang"

"Devano bangsat!!" Shafira berlari ke arah cermin.

"Lo tau kan tanda ini ilangnya lama?"

"Tau, kan sengaja"

"Gila emang lo, 1.. 2... 4 ...6... mana ada banyak lagi. Kota kan bakalan ikut jamuan makan, terus leher gue gimana? Bangsat emang lo"

"Percaya sama gue, gue bener bener cinta sama lo"

Devano memeluk Shafira dari belakang. Shafira masih sibuk memikirkan cara menghapus  tanda di lehernya.

"Misela itu masa lalu gue, dan Shafira Nakaraha adalah masa depan gue.." Devano menyimpan dagunya di pundak Shafira.

"Aku memaafkanmu kali ini. Setelah bicara semanis ini, gue mau ngeliat lo kedepannya kaya gimana, berubah atau tetap sama seperti ini"

"Terimakasih, kau sangat cantik pagi ini... ingin membuat tanda baru? Masih ada lahan kosong di sana" tunjuk Devano pada leher Shafira.

"Ga lah!!"

.

.

.

Shafirankr~

Tak ada yang bisa di lakukan orang lain, saat kau menyukai seseorang 🙆💃.

❤ Misela59_ Devano95_ KokoRbrt01_ dan 83729022748 lainnya.

Lihat komentar lainnya...

.

.

.

Devano95_

Aku adalah orang bodoh yang ragu, membuatmu menunggu, bahkan membuatmu menangis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku adalah orang bodoh yang ragu, membuatmu menunggu, bahkan membuatmu menangis.

Shafirankhr~ Misela59_ Ttngkl_ dan 3820472919 lainnya

Lihat komentar lainnya...

- To be continued -

PULCHRA (  TAHAP REVISI ) [ END ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang