04. AURORABOREALIS • KELUARGA ALISON

44.2K 2.2K 35
                                    

|AURORA BOREALIS |Bagian 4|

Cinta tidak bisa dipaksakan, sebab cinta hadir karena sebuah perasaan saling menyayangi bukan perasaan terpaksa karena obsesi untuk memiliki

****

Motor hitam besar memasuki halaman rumah mewah bernuansa putih itu. Rumah megah nan besar itu mungkin lebih cocok dikatakan mansion.

"Baru pulang?" tanya pria paruh baya diruang tamu, ketika Borealis memasuki rumahnya.

"Iya."

"Nganterin perempuan itu lagi?"

"Sampai kapan Kakek berhenti menanyakan hal yang sama setiap Rey pulang sekolah."

"Sampai kamu putus dengan dia Rey!"

"Kek, berapa kali Rey bilang, Rey cinta sama Edeline dan sampai kapan pun Rey nggak akan putus sama dia!"

"Dia punya apa sih Rey? Hutang orang tuanya aja belum dibayar lunas!"

"Apa dimata Kakek selalu hanya ada tahta dan harta? Kapan Kakek mikirin perasaan Rey? Rey udah dewasa Kek."

Seorang wanita yang tak lain Ibu Borealis menuruni tangga.

"Ada apa sih Pah?" tanya Nisrina, ibu Borealis

"Urus anakmu itu!" ketus Afdal Alison, kakek Borealis.

Nisrina mendekati Borealis.

"Udah sana ke kamar, nanti malam ada makan malam sama Tuan Lebaron."

"Mau apa lagi sih Mah? Bahas perjodohan lagi? Berapa kali Rey bilang, REY NGGAK MAU DIJODOHIN!"

Borealis berjalan kasar menuju kamarnya di lantai dua.

Menghempaskan tubuhnya di atas kasur besarnya.

"Gue harus gimana Del? Maafin gue Edeline, gue merasa bersalah tentang hal ini, dan gue janji gue nggak akan mengecewakan lo," gumam Borealis.

Perlahan mata Borealis terpejam. Ketika matanya akan terpejam sempurna tiba-tiba ponselnya bergetar.

"Halo?"

"Bos antek-anteknya Theodoric nyerang markas Kingston."

"Bangsat! Seriusan lo!"

"Serius Bos, tadi waktu markas kosong, mereka nyerang, gue yang baru dateng sama Sean kaget bener."

"Jangan ada yang nyerang balik dulu, tunggu gue kesana."

"Oke!"

"Kumpulin semua anak Kingston di markas."

"Siap Bos."

Borealis mematikan sambungan telfonnya dan kemudian melepas seragamnya dan menanggalkan kaos hitam yang melekat ditubuhnya.

Dia mengambil jaket kebanggaannya dan juga kunci motor, kemudian berjalan menuruni tangga.

"Mau kemana kamu!" ketus Afdal.

AURORA BOREALIS [ ✓ ]Where stories live. Discover now