37. AURORABOREALIS • EMOSI AURORA

29.5K 1.6K 51
                                    

|AURORA BOREALIS|Bagian 37|

••••

Motor hitam biru besar Aurora memasuki rumah kediaman Keluarga Cavarson.

Motor yang sudah menemaninya sejak 3 tahun yang lalu. Semenjak seluruh anggota keluarganya berubah Aurora lebih sering bermain motor dan bergabung dengan teman-teman geng nya.

Dia frustasi. Yang dia ingin hanya keluarganya seperti dulu.

"Non, tadi ini ada kiriman," ucap seorang asisten rumah tangganya sambil memberikan sebuah amplop coklat.

"Dari siapa?" tanya Aurora meraih amplop tersebut.

"Nggak tau Non, tadi cuma ngomong itu buat Non Aurora."

"Oh gitu, ya makasih."

Aurora menaiki tangga menuju kamarnya. Dia mendudukan tubuhnya di ranjang queensize nya.

Perlahan dia membuka amplop tersebut. Dan mengambil secarik kertas yang berada didalamnya.

Gimana Ra? Udah bisa berpikir jernih? Kira-kira gimana perasaan Edeline ya kalo dia tau tentang lo?! Tentang lo yang bersikap baik ke dia tapi ternyata lo adalah penyebab putusnya hubungan dia dan Rey waktu itu. Nggak bisa bayangin deh gimana ekspresinya dia. Siap bermain-main Aurora?

Aurora meremas kertas itu. Tanpa diberi keteranganpun, dia tau siapa pengirim itu. Pasti Tamara dan Siska.

"Brengsek lo berdua!" umpatnya.

Matanya menyorot kebencian.

Argh!

"Sebenarnya apa sih yang mereka mau! Dan darimana mereka tau!" ketusnya, "sialan lo Tamara! Siska!"

Deg!

Dia tersentak.

"Gue tau siapa sumber segalanya dari ini," gumamnya.

Perempuan itu membuka lemari pakaiannya. Mengganti baju seragamnya dengan kaos hitam dan juga jaket hitam.

Dia meraih kunci motornya di atas nakas. Dan berjalan keluar.

Motornya yang baru saja terparkir beberapa saat itu, keluar lagi dari rumah besar itu. Membelah jalanan kota yang cukup ramai di senja ini.

Suara deru motor terdengar di depan sebuah rumah bergaya eropa yang cukup mewah namun sepi itu.

"Keluar lo!" teriak Aurora.

"Keluar lo brengsek!"

Ceklek!

Pintu terbuka menampikan seorang cowok berkaos putih dan celana abu-abu.

Bugh!

Sebuah bogem mentah Aurora berikan pada cowok itu sehingga membuatnya tersungkur ke lantai.

"Eh Ra! Ada apa sih?"

"Lo masih tanya ada apa?! Harusnya gue yang tanya! Mau lo apa sih!"

"Ra gue ng—"

Bugh!

Pukulan Aurora tak henti-henti. Bahkan berkali-kali membuat orang tersebut tersungkur dan menghantam tembok.

Cowok itu berdiri dan langsung meraih tangan Aurora dan memutar tubuh perempuan itu membelakanginya. Perempuan itu terkunci oleh gerakan tangannya sendiri.

"Lo kenapa sih?"

"Cuma lo yang tau tentang perjodohan gue sama Borealis! Lo ngomong apa sama Siska!"

"Maksudnya?"

AURORA BOREALIS [ ✓ ]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum