35. AURORABOREALIS • MISI PERDANA

29.9K 1.7K 50
                                    

|AURORA BOREALIS|Bagian 35|

••••

Siang ini Aurora tengah duduk sambil menyesap orange juice nya. Di sebuah ruang VIP café Xola. Dia sengaja memesan ruangan khusus ini.

"Ck! Mana sih tuh orang," decak Aurora.

Hari ini memang dia dan Borealis janji untuk bertemu. Dia izin tidak masuk sekolah sedangkan Borealis lebih memilih untuk bolos pelajaran.

"Anjay! Nih orang mana sih? Udah setengah jam gue tunggu juga."

Tak berapa lama kemudian. Pintu terbuka dan menampikan cowok dengan jaket hitam dan juga celana abu-abu khas anak SMA.

"Lo telat brengsek!" sarkas Aurora.

"Bolos sekolah tanpa memberi tau anak Kingston susahnya pake banget Nona," ucap Borealis mendudukan diri didepan Aurora.

"Siapa suruh lo bolos. Gue kan menyarankan buat nggak usah masuk sekolah aja sekalian."

"Lo terlalu tolol ternyata ya, kalo gue ngikut lo sama-sama nggak masuk sekolah, apa lo nggak mikir yang lain? Mereka pasti bakal mikir macem-macem lah."

Perempuan berbaju kaos navy dan celana jeans itu terdiam. Benar juga kata Borealis. Kenapa dia tidak memikirkan hal itu?

"Woi! Malah bengong lo!" teriak Borealis.

"Nggak usah teriak juga kali."

Borealis menatap sekelilingnya. "Lo keren juga ngajak gue ketemu di ruang VIP kayak gini."

"Kalo ketemuan di kantin ntar pada curiga bego."

"Ya enggak di kantin juga bego."

"Eh lo ngatain gue apa?!"

"Lo dulu yang ngatain gue!"

"Lah lo emang bego!"

"Ya udah jangan marah kalo gue ngatain lo bego juga."

"Maaf-maaf ya gue itu nggak bego. Gue anak olimpiade sains."

"Sombong amat."

Aurora menoyor kepala cowok dihadapannya.

"Kita mau bahas tentang misi kita bukan random kayak gini."

"Oh iya ya."

Aurora menyodorkan 2 buah paperbag ke atas meja di depan Borealis.

"Wah lo ngasih gue hadiah nih? Gila!" Borealis terkagum, "apa gue bilang, lo itu sebenarnya suka kan sama gue. Tapi lo gengsi."

"What?! Lo bilang apa?! Gue suka sama lo?! Jangan ngarep deh."

"Lah terus ini apa?"

"Itu salah satu pengaruh kelancaran misi perdana kita."

Borealis menyernyit. Detik selanjutnya dia membuka paperbag itu. Dan mengambil isinya. Sebuah setelah jas hitam.

"Udah nggak usah buang waktu lama-lama. Kita harus kesana sekarang juga," ucap Aurora menginterupsi.

"Kamar mandi dia sebelah sana," ucap Aurora lagi dengan telunjuknya mengarah ke pojok ruangan.

Karena tak kunjung di respon oleh Borealis. Akhirnya Aurora menarik lengan cowok itu dan membawanya ke depan pintu kamar mandi.

"Buruan ganti. Waktu kita terbuang sia-sia karena kelemotan lo Tuan Borealis," ucapnya.

"Eh tap—"

"Cepetan bangsat."

Aurora mendorong tubuh Borealis memasuki kamar mandi.

AURORA BOREALIS [ ✓ ]Where stories live. Discover now