23. AURORABOREALIS • RUANG SENDU

32.7K 2K 29
                                    

|AURORA BOREALIS|Bagian 23|

••••

Perempuan berbalut dress putih dan surai panjang yang di biarkan tergerai itu mengendarai mobil sport dengan kecepatan diatas rata-rata.

Argh!

Jalanan sama sekali belum lengang meskipun jam sudah menunjukan pukul 9 malam.

"Kenapa juga gue harus emosi dan pergi kayak gini!!"

Aurora meruntuki dirinya.

'Karena lo cinta sama dia.'

Kalimat dari Borealis terngiang dikepalanya.

Apa yang dikatakan Borealis itu benar?

Apa dia mencintai Alaska? Atau hanya karena dia belum pernah melihat adegan ciuman secara langsung?

Atau ada alasan lain yang membuat dadanya terasa sesak?

Sumpah serapah terdengar dari pengendara jalan yang melihat mobil sport melaju dengan ugal-ugalan.

Aurora tetap berlalu tanpa tujuan. Yang dia inginkan hanya satu.

Menjauh sejauh mungkin.

"Kenapa gue harus kayak gini!" teriaknya.

Srrtt! Cit!

Mobil yang dikendarai perempuan itu berhenti dengan mendadak disebuah jalan yang nampaknya lebih sepi dari jalan yang dia lalui sebelumnya.

Airmatanya luruh begitu saja.

"Kenapa gue jadi serapuh ini? Kenapa gue nangis?"

Brak!

Terdengar sebuah benda keras mengenai atap mobil membuat Aurora sedikit terkejut.

Tak menunggu waktu lama diapun membuka pintu mobil. Dan keluar. Nampak belasan motor merah besar menghadangnya. Dia hafal betul itu motor siapa. Dalton. Salah satu rival Alger.

"Oh bukan ketua Kingston yang cupu itu tapi ternyata seorang bidadari," ucap Theodoric.

Aurora tak bersuara. Dia masih berdiri menatap anggota Dalton di hadapannya.

"Ternyata lo punya sisi manis juga ya Angel Alger," sindir Theodoric, "dan gue rasa itu yang membuat Alaska betah sama lo."

"Dia emang manis Bos, apalagi sikapnya yang sedikit brengsek itu membuatnya sangat menggemaskan," sahut Leon.

"Tapi kenapa dia bisa pake mobil sport Borealis?" heran seorang anggota Dalton.

"Apa lo udah berpaling dari Alaska? Lo udah berkhianat sama dia? Lo udah berpihak sama Kingston?" tanya Theodoric—memojokannya.

"Tutup mulut sampah lo itu Theodoric!" sarkas Aurora.

"Wah, ini sisi asli sang Angel Alger yang sangat menggemaskan."

"Mau ngapain kalian!"

"Hei lo amnesia, Darling? Ini area markas Dalton."

Aurora mengamati sekelilingnya dan benar ini area Dalton, bahkan tidak jauh dari tempatnya berdiri terlihat markas Dalton.

"Maaf. Gue cuma mau lewat," tukas Aurora.

"Gue rasa anak Alger nggak pernah lewat jalanan ini, kecuali kalo mereka mau main-main sama Dalton," sahut Theodoric.

"Gue nggak mau main-main sama lo! Gue lagi nggak mood buat nanggapin lo semua!"

"Wahh, gue rasa kalimat lo barusan itu justru adalah tantangan buat kita, ya nggak?"

AURORA BOREALIS [ ✓ ]Where stories live. Discover now