05. AURORABOREALIS • KINGSTON VS DALTON

39.9K 2.1K 38
                                    

|AURORA BOREALIS|Bagian 5|

••••

Nampak seorang perempuan sedang duduk diruang tunggu bernuansa putih itu, memainkan ponsel hitam ditangannya.

"Gimana Alister?" tanya Borealis menghampirinya bersama ketiga temannya.

Perempuan itu. Aurora berdiri dari tempatnya.

"Dia lagi istirahat tadi dokter baru aja keluar."

"Gimana kejadiannya?" tanya George.

"Tadi waktu dia mau nganterin gue, tiba-tiba ada anak Dalton nyegat kita, terus Alister coba ngelawan tapi dia malah ketusuk pisau diperutnya," jelas Aurora.

Semua terbelalak.

"Anak Dalton?" suara Borealis tidak percaya.

"Gimana bisa ketemu Dalton, emang kalian kemana?" tanya Ganendra.

"Lewat jalan biasa kok, nggak terlalu sepi juga, tapi enggak tau tiba-tiba mereka dateng gitu aja."

"Bangsat! Dalton bener-bener gila!" umpat Borealis.

"Siapa yang nusuk Alister?" tanya Sean berjalan mendekat.

"Leon, dia nusuk pake pisau lipatnya," jawab Aurora.

"Leon?" gumam ke empatnya.

"Darimana lo tau Leon anak Dalton?" kelimat tanya Sean itu sukses membuat Aurora tertegun.

Keempatnya memandang Aurora, menunggu jawaban perempuan itu.

"Ya-ya s-siapa yang nggak tau sama anak Dalton, kan mereka geng terkenal dikalangan anak SMA di kota ini," jawab Aurora gugup.

Diam.

Sampai akhirnya Ganendra membuka suara,"Leon lagi Leon lagi, tuh bocah emang ya nggak bisa main sama tangan kosong."

"Gue mau liat keadaan Alister," ucap George berjalan membuka ruangan bernuansa putih itu.

Borealis dan Ganendra menyusulnya.

Sean mempersingkat jarak antaranya dan Aurora.

"Lo kenal Leon?" tanya Sean memelankan suaranya di samping telinga perempuan itu.

Aurora menggeleng.

"Pada kenyataannya, nggak sembarang orang tau anggota Dalton, karena sampai sekarang Kingston pun belum tau siapa aja yang tergabung dalam Dalton," tegas Sean.

Aurora meneguk salivanya.

"Jadi, apa hubungan lo sama Dalton?"

"Gue-gue nggak tau, gue nggak kenal mereka."

"Jangan berani macam-macam sama Kingston kalo lo nggak mau dapet masalah."

"Maksud lo apa sih? Tadi pagi lo baik banget sama gue, tapi sekarang seolah lo sedang berhadapan dengan penjahat."

"Gue cu-"

"Woi Sean, mau masuk nggak lo! Berduaan mulu lo!" ucapan Ganendra membuat Sean menoleh dan berjalan mendekat.

Aurora bernapas lega dan kemudian berjalan pergi.

"Naksir beneran lo sama tuh anak Sean?" tanya Ganendra.

"Cantik juga sih, mau deh gue ambil," sahut George.

"Lo main-main sama dia, kita baku hantam abis gue keluar dari rumah sakit," sahut Alister masih dalam keadaan terbaring di kasur.

"Eh santai elah Al, lo belum sembuh bro," ucap Ganendra.

"Iya nih, lagian gue nggak doyan yang kayak dia, bodi nya nggak kayak Tamara sama Siska yang kayak gitar Spanyol," kekeh George.

AURORA BOREALIS [ ✓ ]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt