26. AURORABOREALIS • KENYATAAN MENGEJUTKAN

32.1K 1.9K 42
                                    

|AURORA BOREALIS|Bagian 26|

••••

Aurora memasuki rumah besarnya. Yang selama 17 tahun ini dia tempati sebagai anak tunggal dari keluarga Cavarson.

"Kamu kemana tadi malem nggak pulang Aurora?" tanya Gladys, ibunya.

"Aurora ke apartemen Mah," jawabnya sambil menaiki tangga menuju kamar di lantai 2.

"Kalau bicara sama orang tua yang sopan Aurora!" tukas Lebaron, Kakek Aurora dari ruang tengah.

"Definisi sopan antara Kakek dan Aurora itu beda."

"Aurora!"

"Apalagi sih Kek?! Aurora harus jongkok gitu kalo ngomong sama orang tua?! Atau harus ngesot?!"

"Jaga ucapanmu!"

"Capek ngomong sama Kakek."

"Aurora! Siapa yang mengajari kamu jadi pembangkang kayak gini!"

"Kalo Kakek bisa merubah sikap Kakek, Aurora nggak bakal jadi kayak gini."

Aurora melanjutkan langkahnya menaiki tangga.

Brak!

Pintu kamarnya ditutup dengan keras.

"Brengsek!"

Pyar!

Sebuah vas bunga di kamarnya terbanting begitu saja ke lantai.

🌈🌠

Malam ini Borealis tengah diikat di kursi samping kemudi oleh ayahnya. Keluarga Alison akan pergi kesebuah tempat. Namun Borealis menolak ikut, jadi seperti ini keadaannya sekarang.

"Cara Papah sama Kakek memperlakukan Borealis itu persis kayak hewan," sarkas Borealis.

"Kalo kamu nurut aja Rey, nggak bakalan Papah iket kamu kayak gini," sahut Sabhara sambil menyetir mobilnya.

"Iya. Kalo kamu nurut untuk ikut pasti ngga bakal kayak gini Rey. Lagian apa susahnya sih ikut sebentar," timpal Afdal, dari kursi belakang.

"Buat dateng keacara pertunangan keluarga Bagaskara kemarin aja Rey ogah-ogahan. Apalagi ini dateng ke acara perjodohan gila ini," jengah Borealis.

"Mulutmu itu loh Rey! Suka nglantur kalo ngomong!"

"Kek, udah berapa kali Borealis bilang, Borealis benci perjodohan ini! Kakek aja yang gantiin posisi Borealis, lagian Kakek kan single sekarang."

"Borealis! Jaga bicara kamu!" sarkas Sabhara

"Faktanya gitu Pah."

"Rey udah," lerai Nisrina.

Mobil sedan hitam keluarga Alison berhenti disebuah restoran bintang lima.

Nisrina mengapit lengan anaknya, "ayo Rey, jangan sampai nanti Kakek marah lagi."

Mereka berempat memasuki sebuah ruangan VIP yang sudah dipesan oleh Sabhara.

"Mereka aja nggak dateng," celetuk Borealis, melihat ruangan itu masih kosong.

"Mereka sedang dalam perjalanan, jadi tunggu dulu Rey," ucap Afdal.

Mereka duduk. Tak lama kemudian.

"Maaf Afdal aku terlambat," ucap pria paruh baya yang seumuran dengan Afdal Alison, "biasa cucuku sedikit rewel."

"No problem Lebaron," sahut Afdal.

Borealis yang posisi duduknya membelakangi pintu—menoleh.

AURORA BOREALIS [ ✓ ]Where stories live. Discover now