28. AURORABOREALIS • LAPANGAN BRAJA

32.4K 2K 31
                                    

|AURORA BOREALIS|Bagian 28|

••••

Sekitar 70 anggota Kingston tengah berkumpul di markas. Mengapa hanya 70 sedangkan anggota mereka lebih dari 200? Jawabannya adalah karena sebagian besar mereka anggota OSIS, jadi Borealis, sang ketua memberi titah pada mereka untuk memberikan contoh yang baik untuk juniornya.

Sudah sejak 2 jam yang lalu mereka membolos di markas. Merundingkan surat tantangan terbuka dari Titan, anggota Alger.

"Gue nggak nyangka Titan bisa marah besar kayak gitu, bahkan dia berani ngelawan Alaska," celetuk Ganendra.

"Gan, Gan, lo tau sendiri kan kalo si Titan Pranadipta Pamungkas emosinya itu udah kayak dewa perang," sahut Alister.

"Iya juga sih Ter, tapi kan masa cuma karena cewek gitu."

"Nggak pernah deket sama cewek kali, makanya sekali punya pacar jadi sensian."

Gelak tawa tercipta di ruangan yang sudah selama hampir 3 tahun ini menjadi saksi kebersamaan mereka itu.

"Bos kenapa tuh?" bisik Ganendra.

"Mana gue tempe, mules kali," sahut George.

Memang sejak tadi Borealis hanya terdiam-menaikan satu kakinya ke atas kaki lainnya yang ditekuk, sambil menyesap soda kaleng.

"Urusan Alger nggak perlu dipikir, kita kan udah biasa berurusan sama mereka," Sean menepuk bahu Borealis.

Untuk saat ini Borealis benar-benar merasa pening yang luar biasa di kepalanya. Seolah-olah kepalanya terbagi menjadi beberapa bagian. Edeline, Gio, Alger, Alaska dan lagi Aurora, perempuan yang akhir-akhir ini selalu menyita sebagian banyak pikirannya.

Ketua Kingston itu menyisir rambutnya kebelakang dengan jari tangan kirinya.

"Gue cabut bentar," ucapnya beranjak dari tempat duduk.

"Mau kemana lo?" tanya Sean.

"Kabari gue kalo semua udah siap berangkat."

Dengan langkah gagah perkasanya, Borealis memasuki gedung SMA Pangeran.

Semua menatap kepergian Ketua mereka itu.

"Dia bener-bener banyak pikiran. Gue rasa begitu," gumam Sean.

🌈🌠

Perempuan bersurai panjang sepinggang itu menikmati hembusan angin siang.

Rooftop.

Tempat paling indah di SMA Pangeran. Pemandangan epik terpampang jelas dari sini.

Aurora lelah, Aurora ingin bahagia.

Derap langkah terdengar dari tangga penghubung rooftop. Tapi Aurora mengabaikannya, dia masih menikmati hembusan angin yang menerpanya.

"Kalo lo nggak sanggup, nggak usah dateng."

Suara berat khas ketua Kingston itu terdengar, beriringan dengan langkah kakinya mendekat.

"Nggak usah sok peduli dengan kehidupan gue," ucap Aurora tanpa bergeming.

"Gue peduli sama lo, gue juga paham keadaan lo."

Aurora menoleh pada Borealis yang sudah berdiri disampingnya.

"Jangan karena gue baik sama lo, lo bakal pikir gue berada dipihak Kingston."

Borealis menyernyit.

"Maaf, tapi gimanapun juga, gue bukan anggota Kingston!" sarkas Aurora kemudian melenggang pergi.

"Shit! Cewek itu bener-bener susah ditebak," decak Borealis.

AURORA BOREALIS [ ✓ ]Where stories live. Discover now