06. AURORABOREALIS • PACAR SAYA?

40K 2.1K 24
                                    

|AURORA BOREALIS|Bagian 6|

••••

Masih ditempat yang sama semua menatap tak percaya dengan apa yang telah terjadi. Seorang mengorbankan dirinya untuk melindungi Borealis? Sang Ketua Kingston?

"Hei bangun!" ucap Borealis, kini dia berlutut.

"Jangan buat drama di depan mata gue! Jijik liatnya bangsat!" bentak Leon.

"Diem lo!" teriak Malvin.

"Lo apa-apaan sih Vin! Lo itu anak Dalton! Kenapa lo marah-marah sama gue karena gue mukul anak Pangeran!"

"Bacot lo!"

Sean tertatih-tatih mendekati Borealis dan kemudian berlutut dihadapannya, tepat di depan tubuh yang tergeletak di tanah.

"Hei bangun! Hei!" ucap Sean.

Orang itu mengerjapkan matanya dan kemudian tersenyum samar. "I'm Okay."

"Kita ke rumah sakit sekarang, bertahan," ajak Sean.

Baru saja Sean akan menggendongnya, tiba-tiba mata orang tersebut terpejam, seluruh badannya lemas.

"Bangun hei!" khawatir Borealis.

"Bangun! Hei! Bangun! Ra? Aurora!" khawatir Sean.

Ya.

Aurora Pelangi.

Orang yang telah menghalangi kayu itu memukul Borealis.

Dia tiba-tiba datang dan kemudian merangkul tubuh Borealis dari belakang. Membuat kayu yang diarahkan Leon mengenai punggung mungilnya.

"Kita kerumah sakit sekarang!" ajak Borealis menggendong Aurora.

"Urusan kita belum selesai Borealis!" teriak Theodoric.

Borealis tidak mengindahkan ucapan itu dan terus berjalan membawa Aurora menuju rumah sakit.

"Pak taksi," panggil Borealis memberhentikan sebuah taksi yang berjalan di persimpangan.

Borealis membawa perempuan yang tengah memejamkan matanya itu. Tanpa memberitahu, si sopir pun sudah paham harus kemana mereka pergi.

🌈🌠

"Lo udah kabarin orang tuanya?" tanya George.

"Mana gue tau, kenal dia aja enggak," jawab Borealis.

Garis wajah ketua Kingston tak karuan, khawatir, menyesal dan lesu. Tak seperti biasanya, yang nampak gagah dan tegap.

"Kita harus kabarin orang tuanya, gimanapun juga dia murid baru di SMA Pangeran," saran Ganendra.

"Masalahnya kita nggak tau siapa yang harus dihubungi, nggak mungkin kan kita ngomong sama pihak sekolah," sahut George.

"Itu bahaya buat Kingston!" sarkas Borealis.

Sean meraih tas biru tua milik Aurora dan memberikannya pada Borealis, "siapa tau ada yang bisa bantu."

Borealis membuka tas tersebut dan mencari sesuatu yang bisa membantunya, dan tepat saat tas itu dibuka, cowok itu menemukan sebuah ponsel hitam.

"Cari nomer orang tuanya Bos," ucap Ganendra.

"Sejak kapan Bos di suruh," sahut Borealis.

Ketua Kingston itu mencoba membuka ponsel itu, namun nihil ponsel itu dikunci oleh pola.

"Bangsat, hapenya dipola segala," umpat Borealis.

"Privasi Bos" ucap George, "cewek mah gitu, sok sok an di pola padahal mah nggak ada yang perlu ditutup-tutupin, paling cuma history chat mantan."

AURORA BOREALIS [ ✓ ]Where stories live. Discover now