30. AURORABOREALIS • TEROR JALAN KENCANA

31.8K 1.8K 36
                                    

|AURORA BOREALIS|Bagian 30|

••••

Hari ini Aurora kembali keaktivitasnya seperti biasa. SMA Pangeran tujuannya. Hanya saja dia berani dengan terang-terangan menggunakan motor besar hitam biru kebanggaannya.

Dewi jalanan telah kembali!

Dia tersenyum dibalik helm fullfacenya. Membelah keramaian jalanan kota pagi itu.

Baru saja ban depan motornya akan memasuki gerbang sekolah, sorot matanya menangkap sosok Ketua Alger bersama salah satu adik kelasnya, siapa lagi jika bukan Alaska dan Seina.

Tanpa sadar dia menarik gas dan rem motornya secara bersamaan, menimbulkan asap akibat gesekan ban dan aspal.

"Brengsek!" umpatnya.

Tak berapa lama terdengar deru motor dari arah berlawanan. Lima motor hitam besar berhenti tepat dihadapannya. Kingston.

"Woah, woah, woah anjay! Mana Aurora sang cewek manis itu." teriak Ganendra, "AA Ganteng kangen euy."

Borealis membuka helm fullfacenya dan menampakan rambutnya yang sedikit berantakan. "Nggak nyangka, lo bakal terang-terangan dateng ke wilayah Kingston dengan identitas lo."

"Sangat mengesankan Aurora Pelangi," sahut George.

Aurora melepas helmnya. Surai panjangnya tergerai begitu saja.

"Untuk apa lama-lama bersembunyi dibalik wajah orang lain! Gue bukan pecundang yang bisa menampakan wajah innocent didepan semua orang, sedangkan dibelakangnya berbanding terbalik."

Aurora mengucapkan kalimat terakhirnya seraya melirik Alaska. Dan ternyata Alaska tengah menatapnya juga.

"Ucapan lo terlalu dramatis Nona," sahut Borealis.

"Dramatisan mana sama hidup lo."

Netra cokelat Aurora beradu dengan Borealis. Sorot mata mereka seolah mengisyaratkan permusuhan.

Brum!

Motor besar Alaska berputar arah dan mensejajarkan dengan tempat Aurora. Perempuan itu menoleh dengan tatapan tidak suka.

"Ketua Alger nggak akan membiarkan anggotanya berdiri sendirian," ucap Alaska-tatapannya begitu dingin namun dapat membuat siapa saja yang melihatnya akan hanyut dalam kehangatan.

"Masih mengaku jadi ketua lo," sarkas Aurora.

"Drama lo berdua," sindir Borealis.

"Duh liatnya jadi iri deh, mau dong jadi cewek yang dilindungi ketua geng," ledek Ganendra dengan suara di buat-buat membuat siapa yang mendengar pasti tertawa.

"Jangan ganggu Aurora!" hardik Alaska.

Borealis menyernyit, "atas dasar apa gue ganggu dia. Bukannya dia yang tiba-tiba datang dan mengusik ketentraman gue?!"

"Gue nggak pernah merasa mengusik ketentraman siapapun tuh. Lo aja yang kepedean," sahut Aurora.

"Jaga omongan lo ya! Dasar cewek, ya gitu mulutnya doang yang songong."

"Weh! Apa kabar sama mulut cowok yang sukanya cari kesenangan aja ke cewek!"

"Brengsek!"

"Lo yang brengsek!"

"Ngaca! Perlu gue pinjemin kaca anak tari yang gede biar lo puas ngacanya!"

"Nyinyir mulu kerjaan lo! Gue tantang Alger balapan di jalan Kencana malem ini!"

"Oke! Gue terima!"

Alaska menoleh ke Aurora, "Ra, mereka cuma mancing emosi kita."

"Ngaca! Apa kabar lo yang selalu buat gue emosi!"

AURORA BOREALIS [ ✓ ]Where stories live. Discover now