-13- Usai dan Kenangan

27K 3.5K 9
                                    

فَاِ نَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا ۙ 
"Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan,"
(QS. Al-Insyirah 94: Ayat 5)

*****

Setelah selesai menjalankan Ujian Nasional seluruh siswa bersorak gembira. Bagai melepas beban yang menggantung pada pundak para murid. Hari ini banyak kertas tertempel di papan mading berita tentang kelulusan siswa.

"Nai gimana? Aku lulus nggak?" Tanya Syifa.

Semua siswa memenuhi mading berakibat desak sana sini mementingkan dirinya untuk bisa mencari namanya dimading.

"Haduh teman-teman jangan gini ih sesak tau!" keluh Syifa yang terjepit dikerumunan orang.

Satu tangan menarik Syifa keluar dari kerumunan murid. "Gimana Nai?"

"Kita lulus Syif!" ucap Naila senang.

Mata Syifa berbinar. Keduanya berpelukan sebentar lalu mengucap syukur pada Allah.

Hari ini akan menjadi hari terbahagia dan juga hari sedih murid kelas XII SMA Angkasa. Bahagia karena bisa lulus dengan nilai memenuhi dan sedih akan melepas masa-masa sekolah.

Setelah melihat hasil kelulusan semua murid meninggalkan sekolah. Tidak ada sesi mewarnai seragam sekolah karena sudah kesepakatan untuk menyumbangkan baju SMA ke orang yang lebih membutuhkan.

Syifa mengedarkan pandangannya disekitar mencari keberadaan temannya, Naila. Yang sedari tadi pamit ke kamar mandi tetapi tak kunjung datang, padahal ia ingin pergi toko kue yang akan ia kunjungi pagi ini. Rasanya menahan memakan roti dengan selai kacang yang halus serta warna roti yang sangat menarik membuat Syifa ingin segera memesan dan memakan roti kesukaannya itu.

Melihat balon dari luar gerbang sekolah menarik perhatian Syifa, ia mengeratkan tas punggungnya dan menuju ke arah penjual balon. "Pak, balonnya 3 ya.."

"Ini neng," penjual balon memberikan balonnya pada Syifa.

"Terimakasih pak.. Kembaliannya buat bapak aja."

"Terimakasih juga neng."

Syifa masuk kembali ke gedung sekolah memikirkan dimana Naila. "Sepertinya menerbangkan balon di Rooftop dahulu saja sembari menunggu Naila." Batin Syifa.

Menahan balon agar tidak lepas Syifa membuat simpul untuk balon dengan batu balok disekitar. Mendudukkan badan dan mengambil note kecil dari tas nya.

Terimakasih Ya Allah sudah menghadirkan orang-orang yang sayang Syifa, Terimakasih sudah mengirimkan pelajaran banyak lewat ujian yang Engkau kirimkan.

Sekarang aku percaya bahwa ujian dari Mu adalah suatu pembelajaran baru untukku.

Syifa menghentikan aktivitas menulisnya dan memandang tulisannya dengan senyuman tulus. Memejamkan mata sebentar karena angin sedang meniup dirinya sangat halus.

Ujian Allah itu Seperti berada di Sebuah hutan yang awalnya gelap sehingga harus ditelusuri lebih jauh hanya berteman dengan lilin kecil yang harus dijaga dari hujan dan angin. Sulit sekali menjelajahi hutan yang lebat sendiri tanpa teman tetapi aku selalu yakin ada Engkau, Ya Allah. Setelah menulusuri hutan yang lebat Engkau janjikan sebuah pantai dengan sengatan sinar matahari yang hangat, Desiran ombak yang mengalun membentuk suara indah kesana kemari, dengan suara burung yang menyuarakan suaranya berharap ada yang mendengar.

Warna pantai yang indah, biru nampak sekali ikan-ikan yang saling mengejar kesana kemari dan beberapa rumput laut yang menggoyang tubuhnya karena pergerakan air laut. Indah sekali.

Senja Assyifa [COMPLETED]Where stories live. Discover now