-43- Tugas rumah tangga

23.6K 2.8K 34
                                    

Aku ingin menjadi seseorang yang bisa kamu percaya dan andalkan

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

Aku ingin menjadi seseorang yang bisa kamu percaya dan andalkan. Orang pertama yang kamu panggil saat kamu butuh bantuan, semoga itu aku.

—Muhammad Atala Ar-Rahman.

*****

Syifa membuat laporan selama sebulan bekerja. Data banyaknya pasien, penyakit yang banyak muncul akhir-akhir ini dan beberapa pengeluarannya. Ia mencocokan data yang sudah dirancang pada kertas HVS. Tidak lama adzan dhuhur terdengar, ia menunda aktivitasnya untuk menunaikan kewajibannya.

Atala menuruni tangga, melihat Syifa yang menutup laptopnya. Ia duduk disamping Syifa. "Lantainya harum, kamu bersihin ya?"

"Hehehe.. Iya, Bang, cuma kasih pewangi lantai aja enggak sampai bersihin semua kok." alibi Syifa.

Atala mengangguk. "Kalau gitu ayo sholat dulu." merasa aneh dengan sikap Atala tumben tidak menyangkal omongan Syifa. Namun, perempuan ini juga merasa lega.

*****

Malam ini, karena hari sabtu libur, mereka menghabiskan waktu berdua saja di rumah. Beberapa pekan tidak sempat quality time berdua seperti saat ini, karena Atala super sibuk. Tidak ada malam minggu diluar rumah, mereka ingin menghabiskan waktu di rumah saja, sama saja kan? Di rumah atau diluar rumah juga mereka bersama.

Syifa sedikit penat karena pagi tadi banyak melakukan aktivitas belum lagi pikirannya masih terpaut dengan pekerjaan yang belum selesai. Deadline hari senin besok, dan harus menyiapkan barang-barang untuk Atala keluar kota. Sore tadi juga sudah menyicil membersihkan perabotan rumah yang berdebu, sembari memilah buku-buku di ruang perpustakaan mereka berdua. Banyak sekali buku disana, mulai dari novel, buku tentang agama, adab akhlak muslim dan muslimah hingga buku kerja Atala.

Semua dilakukan sendirian. Sedangkan Atala? Ia hanya memperhatikan Syifa. Sesekali memang berusaha membantu, lagi dan lagi Syifa menahan. Ia tidak ingin dibantu, "Abang duduk aja. Istirahat, kan kemarin aja lembur. Syifa bisa kok, nanti kalau kesusahan baru bilang Abang." alibinya.

Atala menghembuskan nafas gusar. "Aku bisa bantu, Zaujati."

"Iya tau, mumpung libur, Bang, aku juga lagi nganggur."

Ia menyandarkan kepala pada bahu Atala. Peka, Atala mengizinkan Syifa untuk menyandarkan kepala dan lelaki ini mengusap pipi istrinya lembut. Mereka masih asik menonton film pilihan Syifa—tidak horor, tidak romantis, ataupun tidak film humor melainkan kartun doraemon. Terserah, Atala mengikuti kemauan istrinya.

"Udah waktunya makan malam, ayo, Bang?"

Syifa memasak dan Atala membantu memotong sayuran dan lauk sesuai dengan kebutuhan. "Sini, biar Syifa benerin, Bang."

Senja Assyifa [COMPLETED]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz