-32- Wisuda

27.7K 3.2K 97
                                    

Udah ditepati nih triple up hari ini~
Tapi double up dulu yaa, satu partnya nyusul. Tunggu 2 part—part 32 sama part 33 tembus 100 komen deh (50 komen part ini, 50 komen part setelah ini) wkwkwk.

Aku semangatt banget buat triple up, temen-temen juga semangatt buat komennya. Pasti bisaa, kalian hebat-hebat bangettt biar part ketiga segara aku up hari ini❤❤

 Pasti bisaa, kalian hebat-hebat bangettt biar part ketiga segara aku up hari ini❤❤

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*****

Segalanya sudah diatur dalam
lingkaran takdir. Dan semua hanya perkara waktu, jika memang benar kamu adalah salahsatu dari takdirku. Semoga kita cepat dipersatukan.

*****

"Bunda dikit aja ih," rengek Syifa.

"Diem dulu nanti belepotan kamu ih, masih juga satu olesan." ucap Lani dengan tangan memakaikan lipstik dibibir Syifa.

Syifa melihat pantulan dirinya di cermin. Merasa bahwa Lani memberi polesan terlalu banyak. "Aduh Bun, kayaknya yang merah-merah dipipi kebanyakan deh, hapus ya?" tawar Syifa.

"Cuma 2 kali oles, Ca, itu juga tipis banget udah nggak perlu dihapus udah cantik kok tetep kayak natural." Lani sembari mengangkat dagu Syifa kekanan dan kekiri.

Dengan terpaksa meskipun kurang nyaman, Syifa mengangguk dan berterimakasih pada Lani. "Terimakasih, Bun."

Lani mengangguk. "Iya sama-sama. Senyum dulu," goda Lani pada Syifa. Lalu anaknya memberikan senyum lebar sedikit terpaksa.

Syifa, Lani dan Juna pergi menuju gedung wisuda dengan mengendarai mobil pribadi miliknya. Syifa memakai hijab softpink yang tidak terlalu mencolok dengan perpaduan warna baju yang indah namun tetap warna gelap agar tidak tabarruj.

Imam asy-Syaukani berkata, “At-Tabarruj adalah dengan seorang wanita menampakkan sebagian dari perhiasan dan kecantikannya yang (seharusnya) wajib untuk ditutupinya, yang mana dapat memancing syahwat (hasrat) laki-laki” (Fathul Qadiir karya asy- Syaukani).

Allah ta‘ala berfirman (yang artinya),


وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الأولَى


Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu …” (QS. Al-Ahzaab, 33: 33).

Syaikh ‘Abdur Rahman as-Sa‘di ketika menafsirkan ayat di atas, beliau berkata, “Arti ayat ini: janganlah kalian (wahai para wanita) sering keluar rumah dengan berhias atau memakai wewangian, sebagaimana kebiasaan wanita-wanita jahiliyah yang dahulu, mereka tidak memiliki pengetahuan (agama) dan iman. Semua ini dalam rangka mencegah keburukan (bagi kaum wanita) dan sebab-sebabnya” (Taisiirul Kariimir Rahmaan karya Syaikh ‘Abdur Rahman as-Sa‘di)

Senja Assyifa [COMPLETED]Where stories live. Discover now