-44- Surabaya~

22.4K 2.6K 67
                                    

Pagi ini udara berhembus sangat segar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pagi ini udara berhembus sangat segar. Menyirami tanaman adalah hal yang paling aku suka ada bunga mawar, matahari dan melati didepan rumah. Semilir angin menembus hijab panjangku.

Hari ini Abang akan pergi keluar kota di Surabaya tepatnya. Semua barang sudah disiapkan. Berat hati sekali aku ditinggalkan Abang. Bukan karena alay, lebay kayak anak jaman sekarang hanya saja tidak terbiasa. Ya kalian taulah.

"Zaujati?"

Aku menoleh kearah sumber suara. "Iya Abang,"

"Ngelamun aja masih pagi juga,"

"Eh Syifa melamun ya?"

Atala mengangguk. "Iya, kenapa?"

"Enggak. Gapapa kok cuma sedikit mikir.."

"Mikir apa? mikir gimana cara tidur tanpa Abang?" goda Abang sambil mencolek daguku.

"Ihhhh masih pagi juga Abang nih bikin darah tinggi emang!"

"Udahan yuk siram bunga nya, udah basah semua tuh bunga,"

Aku membereskan alat semprot bunga dan lepas mencuci tanganku. Lekas berjalan menuju ruang tamu. "Abang, udah semua kan barangnya?" tanyaku sembari mendaratkan tubuh disofa ruang tamu sebelah Abang.

"Sudah, Sayang. Terimakasih sudah membantu."

"Kan udah kewajiban aku, Bang."

Jam menunjukkan pukul 05.00 pagi. Abang akan berangkat pukul 08.30 sementara sebelum berangkat ke Bandara, ia tetep kekeh mengantarkan aku bekerja dulu. Padahal aku ingin izin bekerja dahulu biar bisa mengantarkan ke Bandara tapi tidak diperbolehkan oleh Abang. Katanya, "Berangkat ke Bandara sama Yogi kok, lagian bentar doang ngapain Kamu harus izin kerja. Kasihan pasienmu."

Huft.

Jas dokter sudah terpasang rapi dibadanku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jas dokter sudah terpasang rapi dibadanku. Sama dengan Abang yang sudah rapi dengan kemeja putih serta jas hitam yang membalut diluarnya. "Kamu yakin gapapa? Kalau kamu nggak ridho, aku nggak jadi berangkat, Sayang."

Senja Assyifa [COMPLETED]Where stories live. Discover now