Senja Assyifa [COMPLETED]

-55- Bring Me To Jannah [END]

Terimakasih sudah bersedia ada.
Untuk mencintai, melindungi dan menuntunku kembali pada jalan Allah.
-Senja Assyifa-

*****

"Sudah semua barang bawaan kamu, Zaujati?" tanya Atala sembari memeluk Syifa dari belakang.

Syifa yang sedang menata koper milik dirinya terlonjak kaget dengan sikap Atala. Meskipun sudah menikah lumayan lama tetapi tetap saja rasa deg-deg an masih ada saat Atala memperlakukan Syifa dengan manis. "Udah kok, Bang," jawab Syifa dengan gerakan tangan menutup koper berwarna biru dongker itu.

Sebelum keduanya berangkat untuk umroh bersama besok pagi. Malam ini pengajian digelar hanya mengundang orang tua keduanya dan anak yatim piatu yang berada tak jauh dari perumahan Syifa dan Atala.

*****

Malam ini Syifa memakai baju hitam bercorak kuning keemasan dibagian pergelangan tangannya. Tidak terlalu ribet ia memakai hijab langsung yang panjangnya selutut menutup tubuh bagian belakangnya.

وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا ۖوَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَىٰ جُيُوبِهِنَّ ۖوَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ ...

Katakanlah kepada wanita yang beriman, "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka ...." (QS. An-Nuur: 31)

Dengan ditambah cadar bandana berwarna hitam yang ia pakai. Tanpa polesan make up hanya memakai bedak tipis saja.

"Sayang?" sapa Atala mengetuk pintu kamarnya. "Udah belum? kamu ditunggu tuh, sudah pada datang semuanya." Atala mendekatkan telinganya pada pintu dari kayu jati bercat coklat sedikit mengkilap.

Clek..

Syifa keluar dari kamar nya dengan menunduk malu. Atala melihat istrinya yang malu-malu membuat gemas. Ia lantas menarik tangan Syifa pelan lalu memeluk singkat. Senyum Atala mengembang sempurna, tangannya mengapit muka Syifa lalu mengecup dahi wanita ini yang tertutup cadar.

"Em.. Em.. Pantes ya lama banget kalian. Ditunggu juga nggak pada keluar ternyata kayak gini. Kurang Ta? tiap malam ngapain aja, Ta?" cibir Amira dengan kedua tangan terlipat didepan dadanya. Matanya menangkap basah adik laki-lakinya yang sedang mengecup dahi Syifa.