-38- Belanja

32.7K 3.4K 141
                                    

Dan aku telah memilihmu untuk diriku.
(Q.S Ta-Ha: 41)

*****

"Terimakasih, Bang." ucapku pelan. "Abang nggak makan?"

Abang menggeleng. "Sama-sama. Enggak, saya kenyang."

Aku memakan sup buatan Bang Atala rasanya enak, begitu juga dengan susu coklat buatannya. Setelah makan aku hendak pergi kedapur untuk membereskan alat-alat dapur dan mencuci piringnya.

Bang Atala masih membenarkan karpet cream yang ia tempel dilantai kamar. Tidak lama setelah itu pekerjaan kita selesai semua dan memutuskan untuk beristirahat karena malam sudah mulai menyapa.

*****

Hari ini pukul 07.00 pagi Syifa dan Atala bersiap-siap untuk pergi ke sebuah tempat belanja untuk melengkapi alat-alat rumah yang masih kosong.

Syifa masih sibuk memilih mangkuk plastik yang ia pegang, dengan menggenakan pakaian syar'i berwarna navy dan hijab instan panjang yang menutupi tubuhnya membuat ia terlihat anggun. "Bagus yang mana? hijau atau biru?" tanya Syifa pada Atala.

"Terserah fungsinya juga sama." jawab singkat Atala.

Syifa mengerucutkan bibirnya kesal "Iya tau kan kalau warnanya indah dilihatnya enak—"

"Hijau aja." potong Atala.

Syifa tersenyum dan sedikit tercenggang. "Eh—oke deh,"

"Mau beli apa lagi?" tanya Atala.

"Udah deh kayaknya Bang, Eh iya belum beli garpu!"

"Yaudah itu disana banyak pilihan garpunya." seru Atala menunjuk pilihan banyak garpu mulai dari kayu hingga garpu besi.

Setelah semua belanjaan terpenuhi kedua lekas menuju kasir dan membayarnya. "Bang? jangan langsung pulang ya?"

Atala menatap Syifa heran. Dahinya mengerut. "Mau beli apa lagi?"

"Es cream."

"Kamu bilang banyak es cream bikin sakit gigi," ujar Atala. Ia ingat saat Kirana tidak jadi meminta es cream karena mendapat bujukan Syifa.

"Kan aku dokter gigi, kamu lupa?"

Melihat Syifa yang terlihat pasrah, terbesit rasa kasihan di hati Atala. "Yaudah ayo, tapi jangan keseringan.." Atala mencubit hidung mancung Syifa.

Syifa tersenyum puas. "Iya, terimakasih, Abang." Atala hanya tersenyum tipis dan mengacak puncak hijab Syifa.

Setelah membayar dan keluar dari tempat belanja. Atala dan Syifa melangkahkan kaki menuju sebuah restoran yang sering dikunjungi Syifa.

"Bang mau?" tawar Syifa. Saat berdiri di tempat pemesanan.

Atala mengangguk. "Boleh, rasanya samain aja,"

"Mbak es creamnya 2 ya yang rasa coklat." pesan Syifa.

"Iya kak, ditunggu ya.. Silahkan duduk dulu."

Syifa dan Atala duduk saling hadap sembari menunggu pesanannya datang. "Suka banget sama coklat?" tanya Atala.

Syifa mengangguk cepat parasnya putih, jika terkena matahari langsung membuat kulitnya merah. Matanya adalah candu Atala. Ia jatuh cinta pada Syifa karena mata gadis ini.

Senja Assyifa [COMPLETED]Where stories live. Discover now