1. Sakit

2K 63 3
                                    

Dua minggu libur di akhir semester satu telah usai. Semua murid SMA Mandalawangi hari ini mulai masuk sekolah. Terlalu lama libur membuat sebagian orang malas untuk mengikuti pelajaran kembali, berbeda dengan dua minggu yang lalu saat diberitahukan akan libur, mereka semangat empat lima.

Karena melihat semua kelas tampak kotor akibat debu, padahal sebelum libur selama dua minggu semua kelas sudah dibersihkan. Pak Warto——guru BK mengumumkan kepada semua murid untuk membersihkan kelas masing-masing sebelum memulai pelajaran.

Murid kelas X-MIPA 1 terlihat sangat sibuk, mereka sedang menjalankan tugas yang diberikan Pak Warto dengan khusyuk. Malahan, semua murid penghuni di kelas ini tidak ada yang tidak kebagian membersihkan. Mereka bekerjasama agar cepat selesai dan bisa memulai pelajaran juga agar tidak membuang waktu terlalu banyak.

Elsa, salah satu penduduk kelas XI-MIPA 1 yang sedang mengepel merasa kepalanya pusing, ia terduduk di lantai dengan tangan yang masih memegang lap pel.

Citra yang tidak jauh darinya, melihat Elsa terduduk lemas ia langsung menghampiri gadis itu.

"Lo kenapa Sa?" tanya Citra, ia menahan badan Elsa yang sangat tidak bertenaga lalu menempelkan tangan kanannya ke dahi gadis itu.

"Sa, Lo demam. Lo pulang aja ya?" tawar Citra khawatir.

Elsa menggeleng, wajahnya terlihat pucat, tangannya terasa dingin. Citra semakin cemas.

"Cit," panggil Elsa lesu, suaranya sangat pelan, menyerupai bisikan.

Citra yang hendak membuka suara untuk meminta pertolongan membawa Elsa ke UKS ia urungkan karena panggilan dari Elsa yang sangat pelan, tetapi dia masih bisa mendengarnya.

"Iya Sa? Kenapa?"

"Vano masih ada di kelas gak?" tanya Elsa masih dengan suara yang pelan. Dia memejamkan mata berharap rasa pusingnya menghilang.

Citra pikir Elsa kenapa, dalam kondisi seperti ini pun dia masih menanyakan pacarnya yang sama sekali tidak memperdulikannya.

Citra menyapukan pandangannya di kelas ini untuk mencari keberadaan teman pacarnya sekaligus teman satu kelasnya. Pandangannya berhenti di satu titik, ia melihat Vano, bahkan Vano melihat ke arahnya, ia seperti nya sedang mencemaskan keadaan pacarnya, namun saat tercyduk oleh Citra laki-laki itu langsung mengalihkan pandangannya dan keluar kelas begitu saja.

"Pacar Lo barusan keluar kelas," jawab Citra dengan mata yang mengikuti kemana arah cowok itu pergi.

Elsa yang merasa peningnya sudah berkurang ia berniat berdiri membuat Citra menoleh, kemudian membantunya agar tidak sampai jatuh.

Teman yang lain sudah selesai membersihkan kelas, mereka baru menyadari muka pucat Elsa saat gadis itu akan keluar kelas di bantu oleh kedua sahabat karibnya, Citra dan Kiren. Kiren baru saja membersihkan kaca di luar kelas, langsung menggandeng Elsa.

"Lo tuh ya, kebiasaan kalau sakit suka maksain sekolah," Kiren mengomeli Elsa.

"Elsa, muka Lo pucat banget, Lo sakit?" tanya Riska, bendahara kelas. Dia baru menyadari bahwa sekretaris kelas itu sedang sakit.

Elsa mengangguk lemah.

"Ya ampun Elsa, kalo Lo sakit gak usah sekolah, mending istirahat dulu di rumah," sahut teman Elsa yang lain, Izma namanya.

"Gue gak enak lah, masa udah diberi libur minta libur lagi karena sakit," jawab Elsa dengan keukeuhan pelan yang sedikit dipaksakan.

"Eh iya sih, tapi kalau Lo sakit Lo harusnya di UKS jangan ikutan bersih-bersih."

Vansa [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang