27. Pertanyaan Dokter Andi

202 12 1
                                    

Sudah hampir tiga Minggu Ratna menghabiskan waktu bersama putrinya yang sudah lama tidak bersama.

Disinilah Ratna, di apartemen di dekat rumah mami dan papinya Reiskha, yaitu Dayeuhkolot kota Bandung.

Awalnya Reiskha melarang Ratna untuk menyewa apartemen, namun alasan Ratna yang membuat Reiskha terpaksa untuk menurutinya.

Alasan yang diberikan Ratna saat Reiskha menolak untuk ikut ke apartemen, "Mama menyewa apartemen ini hanya demi kamu, Mama ingin tidur bareng kamu, cuman selama satu bulan kok." Dan Reiskha mengiyakan, ditambah mami dan papinya yang menyetujui membuat Reiskha tidak bisa memberi alasan untuk menolak.

Bukannya Reiskha tidak mau, dia hanya memikirkan Elsa. Jika Ratna tidur bersamanya di apartemen, lalu gadis itu bersama siapa di rumahnya? Reiskha tahu kalau Hendra, ayahnya Elsa itu sedang sibuk-sibuknya dan sudah dipastikan Elsa sendirian.

Reiskha tidak mau jika suatu saat nanti Elsa salah paham terhadapnya. Ia takut adiknya itu membencinya karena merasa kasih sayang Ratna berkurang kepada Elsa, Reiskha takut Elsa berpikir kalau dia berniat merebut Ibunya, Reiskha takut Elsa negatif thinking tentangnya.

Meskipun Reiskha tahu kalau Elsa itu baik, tetapi tidak menutup kemungkinan jika gadis itu akan kecewa dan Reiskha tidak mau itu terjadi.

"Ma...," Panggil Reiskha membuat Ratna menoleh.

Ratna menyimpan ponselnya di atas kasur, lalu memfokuskannya ke Reiskha.

"Iya, sayang?"

"Aku mau ngomong," izinnya. "Tapi, Mama jangan marah."

Reiskha takut Ibunya marah setelah ia berkata apa yang ingin ia sampaikan.

"Mama gak akan marah," ucapnya tersenyum.

Reiskha ragu, tapi ... Sudahlah ia akan bicara sekarang.

"Mama, bukannya Reiskha melarang Mama untuk tidur bareng Reiskha di sini. Tetapi, Reiskha tidak ingin Mama berbohong kepada Elsa yang berkata kalau Mama ke Jogja." Reiskha melihat wajah Ratna yang terdiam, datar, ia jadi was-was kalau Ibunya itu akan marah. Tapi tak apa, ini demi adiknya.

"Mama sayang kan sama Elsa?" Ratna mengangguk.

"Mama sayang kan sama Reiskha?" Ratna kembali mengangguk.

"Lalu mengapa Mama tidak mempersatukan kita bersama layaknya adik kakak pada umumnya?"

"Belum saatnya," jawab Ratna.

"Kalo Mama menyayangi kami, kenapa harus ada satu diantara aku dan Elsa yang harus Mama bohongi?" tanya Reiskha lirih.

Ratna diam, apa yang dikatakan oleh Reiskha memang benar. Satu yang wanita setengah baya itu takutkan, ia takut Elsa kecewa.

Padahal, sekarang ataupun nanti, Elsa sudah pasti akan kecewa dan Ratna belum siap jika itu terjadi. Maka dari itu, ia menyembunyikannya dahulu dari anak bungsunya.

"Mama memang tidak ingin membohongi satu diantara kalian, Mama tidak punya lagi cara selain berbohong." Ratna bersuara setelah beberapa menit terdiam, "Mama terpaksa harus membohongi Elsa dengan berkata kalo Mama ke Jogja, tapi ini demi kamu."

Reiskha menggeleng, "Apa Mama mengira berbohong semuanya akan baik-baik saja? Tidak. Apa Mama pikir aku bahagia karena Mama melakukan ini demi aku dengan membohongi Elsa? Tidak, Ma. Aku tidak bahagia dengan cara ini," jelas Reiskha.

Lagi-lagi Ratna terdiam, kesempatan ini Reiskha lakukan untuk ia kembali bersuara.

"Aku ingin kita bersama tanpa ada kebohongan," lirih Reiskha.

Vansa [Completed]Where stories live. Discover now