5. Dibantu Mantan

475 25 0
                                    

Elsa akan membawa 40 buku matematika milik teman-temannya untuk diserahkan kepada bu Saroh. Seharusnya Arvan sekolah agar Elsa tidak menanggung beban seorang diri—beban berat buku maksudnya—sayangnya lelaki tampan itu tidak masuk sekolah hari ini dikarenakan sakit.

Jujur, Elsa keberatan jika harus membawanya sendirian. Mengingat kelasnya yang lumayan jauh dari kantor guru membuat gadis itu menarik napas panjang.

Elsa mencoba meminta bantuan kepada kedua sahabatnya, tapi mereka menolak. Sebab, Elsa pernah meminta bantuan kepada mereka sekitar tiga minggu yang lalu untuk membawa buku paket bahasa Indonesia. Memang salah Elsa karena ia hanya membawa 8 buku paket, sedangkan Kiren dan Citra membawa 16 buku paket. Alhasil mereka langsung kapok. Tidak mau membantu Elsa lagi. Dasar teman laknat!

"Lastri, plis dong bantuin gue bawa buku. Lo kan baik, lo cantik meski masih catikkan gue, gue jamin deh kalau lo bantu gue bawa buku ini sampai di kantor guru, besok badan lo bakalan langsing kaya gue." Rayu Elsa seraya menaik-naikkan kedua alisnya kemudian tersenyum sehingga kedua pipinya berlubang.

Selain mempunyai gigi gingsul di sebelah kanannya, Elsa juga mempunyai lesung pipi. Siapapun meleleh jika melihat senyuman semanis itu.

Lastri yang masih ngemil sedari tadi, mendelik tak suka kepada Elsa. Teman sebangkunya itu selalu membawa-bawa badannya yang gemuk. Padahal kalau dilihat-lihat, Lastri tidaklah gemuk, ia hanya bohay yang berlebihan. Eh!

"Meskipun gue bantuin lo bawa buku badan gue bakalan tetep segede gini!" cetus Lastri.

Gadis itu menerima takdir yang telah diberikan Tuhan kepadanya. Meski tubuhnya tidak sebagus Elsa, ia tetap bersyukur karena diberi anggota badan yang lengkap. Menurutnya itu sudah cukup.

Elsa menekuk bibirnya kebawah, ia kesal karena Lastri tidak mau membantunya.

Sekalipun Elsa tidak meminta bantuan kepada Lastri, cewek itu akan tetap menolak jika di ajak keluar kelas. Lastri tidak terlalu suka keramaian, ia sulit berinteraksi dengan orang lain, kecuali dengan teman sekelasnya. Gadis itu selalu menghabiskan waktu istirahat atau jamkosnya dengan mengemil jajanan yang ia bawa dari rumah supaya tidak pergi ke kantin sekolah.

Saat akan membawa semua buku, tiba-tiba ada tangan seseorang yang meraih buku itu. Dan ternyata orang tersebut adalah Vano.

"Gue bantu bawa," kata Vano yang sudah mengambil beberapa buku dari meja Elsa dan hanya menyisakan 10 buku saja untuk Elsa bawa.

"Makasih," ucap Elsa, ia melangkah keluar kelas dahulu sebelum Vano melihat gerak gerik Elsa yang salah tingkah.

Vano menggelengkan kepalanya melihat Elsa yang selalu salah tingkah saat berada dekat dengannya.

******

Elsa yang baru saja selesai mandi meraih ponselnya yang tergeletak di atas kasur, ia membuka aplikasi WhatsApp nya dan melihat ada banyak pesan masuk juga beberapa panggilan tak terjawab.

Dari sekian banyak orang yang mengirimkannya pesan, mata gadis itu hanya tertuju pada satu pesan yang tertera paling atas, pesan itu dari seseorang yang pernah ia anggap special.

Alvano Wiliamsyahputra

Gue kan udah bilang. Meskipun hubungan gue dan lo udah end, bukan berarti pertemanan kita juga harus end.

Elsa mengetikkan balasan.

Elsaputri Aurellia Syafitri

Iya gue tahu. Tapi siapa juga yang nganggep pertemanan kita end?

Vansa [Completed]Where stories live. Discover now