43. Bersama

309 13 0
                                    

Malam hari, tepat jam 22.00.

Masih di hari pertunangan Reiskha yang gagal. Gadis itu melamun, perkataan Vano yang tidak ingin menjadi sahabatnya membuat Reiskha mengembuskan napas kasar.

Mama Ratna dan Mami Dhita sudah memberinya semangat kepadanya. Ratna meminta maaf karena sudah menyakiti hatinya. Mami Dhita berkata kalau di sini tidak ada yang salah, cuma caranya yang salah.

Reiskha berbaring untuk tidur di samping Elsa. Malam ini Elsa meminta Reiskha dan Ratna untuk tidur bersamanya.

Elsa di tengah, Reiskha di sisi kanan dan Ratna di sisi kiri.

Ratna tertidur pulas, mungkin capek karena sudah menyiapkan semua ini namun berakhir gagal.

Elsa, gadis itu tidur dengan napas yang sangat teratur. Wajah pucatnya masih terlihat jelas, hal itu semakin membuat Reiskha was-was.

Diletakkannya punggung tangan Reiskha dan meringgis saat merasa temperatur badan adiknya sangat tinggi.

"Lo masih demam Sa," gumam Reiskha. Ia melenggang pergi, satu menit kemudian cewek itu membawa baskom dan satu kain kecil bersih yang persis seperti hantuk mini untuk mengompres kening Elsa.

Dengan telaten, Reiskha menaruh kain itu.

"Hmm," Elsa melengguh saat merasakan rasa dingin  di dahinya, masih dengan mata terpejam.

"Mama, Ayah, Reiskha, aku sayang kalian," gumam Elsa sangat pelan.

Reiskha menitikkan air matanya ia merasa sakit karena telah menyakiti adiknya hanya karena terobsesi oleh Vano.

Mulai sekarang, Reiskha benar-benar merelakan Vano. Mungkin benar, rasanya itu bukan rasa cinta.

Drrttt...

Getaran singkat di ponselnya menarik paksa lamunan Reiskha. Ia tersentak, diraihnya benda pipih itu yang berada di dekatnya.

+6281234567899

Lo gak papa kan? Sabar ya rencana pertunangan lo batal. Masih ada gue kok yang setia nungguin lo dari awal liat lo masuk ke sekolah SMA Mandalawangi.
Masih belum bisa buka hati buat gue? Kalo belum gapapa, gue masih sanggup nunggu kok😊
Maaf ya lo mungkin ke ganggu akan kehadiran gue😔
Gue ngebuat lo gak nyaman ya? Sorry'(.

Pesan itu membuat Reiskha menghela napas panjang, dia, cowok termenyebalkan yang ia kenal karena selalu menganggunya di awal Reiskha masuk di sekolah Mandalawangi.

Dia adalah Ferry, cowok baik yang seperti cewek-cewek di kelasnya bilang. Ferry kelas XI Bahasa. Seharusnya, Reiskha menghormati Ferry sebagai kakak kelasnya. Tetapi usia yang sama membuatnya  ia lebih leluasa untuk bersikap tidak enak kepada cowok itu.

Usia Reiskha 16 tahun, hanya beda satu tahun dengan Elsa.

Reiskha Anindita

Sorry Fer, gue bukannya gak mau buka hati buat cowok lain, tapi gue gak mau lo jadi pelampiasan gue untuk melupakan Vano.
Gue akan berusaha menerima lo, tapi butuh waktu.
Maaf selama ini bersikap tidak sopan sama lo.

Ferry

Gue gak mimpi kan? Lo ngasih lampu hijau? Makasih banget ya😊
Gue akan tunggu sampai lo siap nerima gue:)
Sekarang lo tidur
Good nighy
Good nighu
Good night
Hhe maaf tadi typo:v

Reiskha tanpa sadar menaikan kedua sudut bibirnya, Ferry seperti begitu bahagia melihat respon Reiskha, dan rasa bahagia itu menjalar dan menghangat dalam diri Reiskha.

Vansa [Completed]Where stories live. Discover now