22. Masih disembunyikan

198 12 0
                                    

"Kenapa lo gak cerita sama gue?!" Elsa bertanya kesal.

"Ck! Waktu itu gue mau cerita soal Kiren ke lo, tapi gue takut lo gak percaya. Dan gue diem sampai lo tau dengan sendirinya." Kata Lastri menjelaskan.

"Sejak kapan lo tau kalo Kiren kaya gitu?" Elsa kembali bersoal untuk yang kesekian kalinya.

Efek keingintahuannya tentang Kiren, sampai-sampai ia harus banyak tanya seperti ini.

Padahal, apa yang di katakan Lastri tentang Kiren belum tentu benar jika kita mendengarnya melalui mulut seseorang yang tidak menyukai orang yang ingin kita tau informasinya, bisa saja kan di lebih-lebihkan. Tetapi Elsa mempercayai apa yang di katakan Lastri.

"Baru-baru ini sih," jawab Lastri, "waktu itu gue liat dia bareng cowok pake baju minim banget. Gue kira gue salah liat, eh pas gue liatin lebih jelas itu beneran Kiren." Lastri menceritakan awal mula dirinya bertemu Kiren waktu itu saat ia mau pergi ke mal malam bersama ibunya.

"Terus, terus?" Elsa antusias mendengarkan perkataan Lastri, sehingga tidak sabar untuk mendengarkan lebih jauh lagi.

"Nah Minggu berikutnya gue ke Caffe Strawberry bareng sepupu gue si Anis, pas gue keluar Caffe gue liat si Kiren sembunyi di balik mobil si Citra," mengambil napas sebentar sebelum melanjutkan, "tanpa sengaja gue denger perbincangan me-," belum sempat Lastri menyelesaikan ucapannya, Elsa memotong lebih dulu.

"Mereka bicarain apa?" Tanyanya tak sabar.

Berdecak kesal membuat Elsa tidak tahan untuk mendengarkan cerita selanjutnya sehingga membuat Lastri terpaksa memutar bola mata malas.

"Mereka bicarain lo!" Tandasnya puas.

"WHAT?! pekik Elsa tidak percaya.

Lupa mereka masih berada di dalam kelas karena bel masuk belum berbunyi, mungkin sebentar lagi.

Lastri membekap mulut Elsa seraya menyengir tidak jelas kepada teman-teman sekelasnya yang menatapnya bingung, di antara mereka ada yang tidak suka karena sesi gibahnya di pagi hari sedikit terganggu.

"Kenapa Sa?" Tanya Vano kepada Elsa yang barusan terpekik keras.

Elsa menggeleng-gelengkan sebelum  tersenyum kecil setelah bekapan tangan Lastri di mulutnya dilepas.

Entah kenapa, pertanyaan Vano barusan sama sekali tidak mempengaruhi rasa tidak menyangkanya karena baru kali ini lagi mantannya itu bertanya.

Arvan yang sedari tadi memerhatikan hanya menggeleng kan kepalanya pelan.

Kembali memfokuskan pembicaraan awalnya Elsa meminta Lastri untuk melanjutkan agak cepat karena lima menit lagi bel akan berbunyi.

"Mereka bukan bicarain lo sih, tapi gue denger nama lo di sebut. Gue lupa mereka ngomong apa, yang gue inget Kiren menggerutu karena Citra minta makan dulu di Caffe Strawberry jadi Kiren harus sembunyi saat tau kalo lo ada di sana." Lastri menceritakannya kepada Elsa dan mendapatkan raut wajah sahabatnya yang mendadak termenung setelah mendengar ceritanya barusan.

Malam itu Citra nolak untuk di ajak ke lantai atas saat Elsa meminta menemaninya untuk menemui ibunya dan ayahnya yang katanya ada di Caffe Strawberry.

Ya, Elsa ingat.

Jadi, waktu itu alasan Citra menolak karena akan pergi bareng Kiren?

"Lo tau mereka waktu itu mau kemana?"

"Kalo gue gak salah denger, mereka mau pergi ke club malam." kata Lastri pasti, karena saat itu ia memang sengaja mendengar obrolannya sebelum masuk ke dalam mobil sepupunya tanpa Kiren dan Citra sadari bahwa Lastri telah mengetahuinya.

Vansa [Completed]Where stories live. Discover now