6. Bebas???

3.3K 340 171
                                    

°
°
°
°
°
°

Saint tidak masuk sekolah selama dua hari sesudah penyerangan itu,Perth sendiri tetap masuk tapi dengan wajah superrrr dingin yang membuat temannya harus berpikir ulang untuk menyapanya..apalagi yang punya niat menggodanya dijamin bakal kena jurus senggol bacok saking geramnya Perth pada mereka..

.
.
.
.

Perth benar-benar menjaga Saint lebih ketat sesudah insiden penculikan dan penyerangan Saint itu..

Malam itu Saint buka mulut padanya tentang teror melalui telepon yang diterima Saint, yang membuat Saint makin malas membawa ponsel..
Tapi Perth berhasil membuat Saint berjanji untuk membawa ponselnya meskipun Perth ada disampingnya..dan ponsel itu tidak boleh di silent..

"Iyaaaaaaa...
Hhhhhh bawel banget deh... "
Saint kesal diingatkan terus menerus oleh Perth..

Perth menjitak kepala Saint dengan gemas..
Padahal sudah mengalami dihajar orang tapi anak itu tetap saja cuek..
Saint justru merasa marah pada Perth bukan pada gadis - gadis itu..
Saint merasa karena Perth dia jadi mengalami hal itu..hari ini dia ogah - ogahan mengikuti Perth ke kantin hingga Perth harus sedikit menyeretnya..
Hal itu bahkan terlihat menggemaskan bagi orang-orang yang melihat..

Saat Perth sedang memesan makanan ponsel Saint menjerit nyaring..nomor tak dikenal lagi..
Saint bermaksud untuk  membiarkan sampai berhenti sendiri, tapi panggilan itu terus menerus berbunyi sampai - sampai anak - anak yang duduk di sekitarnya melihat padanya dengan tatapan "cepat angkat telponnya bodoh! "
yang membuat Saint akhirnya mengangkat telponnya malas...

"Yaaaa???? "

Kemudian dia menjauhkan ponselnya sambil menepuk-nepuk dadanya, kaget dengan teriakan cempreng di ponselnya..

"Saint... Saint... SAINT!!!! "
Perempuan itu berteriak kencang..

"Apa sih??
Tidak usah teriak - teriak, aku tidak tuli tau.. "
Sentaknya..

"Bodo amat...
Aku tak perduli kupingmu tuli atau tidak..
Dengar.. Kau harus memutuskan hubunganmu dengan Perth, kalau tidak kami tak akan segan lagi untuk menghabisimu!! "

"Kau kira aku som tam? Dihabisi...dihabisi....
Kalian harus meminta Perth yang memutuskan hubungan denganku, karena bukan aku yang memulai hubungan dengannya..
Dia yang memaksaku.. "
Saint berucap jujur...tapi tidak ada yang percaya perkataannya, karena itu dianggap tidak mungkin..
Perth memaksa Saint jadi pacarnya??
Di dengarpun mustahil bukan??
Memangnya Saint setampan Mario Maurer?? Atau Mike Angelo?
Sekaya Mark Zuckerberg?? Atau Jack Ma??
Tidak bukan???

Saint tersenyum kecut...
Jadi.... Menurut mereka dia yang memaksa Perth untuk jadi pacarnya??
Dengan tubuhnya yang kurus??
Memaksa Perth??
Apa dia tidak dilibas duluan??
Oh jangan lupakan mereka juga menuduhnya memakai guna - guna..
Mandi kembang tengah malam..
Mengingat itu Saint merasa kesal sekali pada Perth..

"Ada apa?
Kau demam?
Kenapa wajahmu berkeringat?"
Tegur Perth yang entah sejak kapan sudah  duduk di sebelahnya sambil meletakkan makanan..

Saint menatap Perth dengan kesal, tanpa aba - aba dicekalnya lengan Perth dan digigitnya dengan sekuat tenaga...
Perth sudah akan menyentakkan lengannya saat matanya menangkap mata Saint yang sudah memerah menahan tangis..
Dibiarkannya Saint menumpahkan kekesalannya dengan menggigit   lengannya..
Tangan kanannya mengusap kepala Saint lembut..
Perlakuan Perth pada Saint melelehkan hati setiap gadis yang menyaksikan peristiwa itu..

Puas menggigit Saint menelungkupkan kepalanya di meja, bahunya bergetar ..
Saint menangis tanpa suara..
Perth menepuk-nepuk bahunya menenangkan, dia tak berani memeluk Saint, takut Saint meledak marah..

SHIELD (End) Where stories live. Discover now