25. It's a Holiday (2)

3.6K 279 300
                                    

*haluku sedang sangat lancar....
Terima kasih teman - teman untuk dukungannya...

*part ini mengandung mature kontent, so kalau umurmu belum 50 belum boleh baca ya hahaha...

*selamat membaca, smoga kalian bahagia seperti aku bahagia saat menulis ini..









.
.
.
.

Selesai sarapan mereka menuju mobil yang telah menjemput mereka..

Dalam perjalanan,guide mereka dengan serius bercerita bahwa di Lombok tidak hanya penduduknya yang sopan, bahkan sapipun sopan, mereka menutup bokong mereka dengan popok, juga memakai kaos kaki..

Saint menatap Perth, yang ditatap hanya mengulum senyum..

"Benar Phi?? "
Bisiknya...

"Buktikan sendiri...
Siapkan ponselmu, pasti kita akan melihat sapi nanti.. "

Guide yang rupanya mengerti keingin tahuan Saint juga menyembunyikan senyumnya..
Anak yang lebih muda itu sangat manis.. sangat polos..
Sejak kemarin dia dan temannya tertarik dengan kedua pemuda ini..
Mereka sebenarnya penasaran dengan hubungan keduanya, namun mereka tidak mungkin mencari tahu, bisa - bisa klien mahal seperti ini hilang jika mereka melangkahi garis..
Mereka dibayar untuk memandu, dengan bayaran yang mahal pula, karena itu mereka menelan kekepoan mereka..

Saint mengeluarkan ponselnya, bersiap di jendela...
Benar saja.....akhirnya mereka melihat segerombolan sapi sedang di gembalakan di  sebuah lapangan...
Saint menyalakan ponselnya bersiap merekam..
Perth dan guide itu sudah hampir tidak kuat menahan tawa, tapi mereka bertahan sekuat tenaga...

Saint merekam dengan antusias..
Dia merekam sampai sapi terakhir...
Sambil terus merekam dia menarik lengan Perth..
"Phi... Kok tidak ada yang pakai popok??
Kaos kaki juga tidak?? "

"Tidak ada?? "

Saint mengangguk..
"Sapi biasa.. "

Perth mengulum senyumnya...
Saint menatap Perth, lalu guidenya...

Dia melihat lagi rekaman videonya...
Setelah melihat bokong - bokong sapi dan kaki mereka dia memandang Perth yang susah payah menahan tawa sampai matanya berair..

"Aku ditipu??
Phi?? "
Pekiknya..

Perth terbahak - bahak....
"Bukannya sapinya memang pakai popok dan kaos kaki? "
Tanyanya di sela - sela derai tawanya..

"Bukan... Itu bokongnya memang warnanya putih... Hihhhhh... Aku ditipuuuu!!! "
Geramnya sambil memukuli lengan Perth gemas..

Perth masih terbahak...
Saint yang kesal hampir menggigit lengan Perth, Perth menghindar dan menarik bahu Saint...
"Maaf...
Maaf sayang...
Kami hanya bercanda... Maaf.. "
Saint masih merengut kesal... tapi mengikuti tarikan tangan Perth..

Guide dan sopirnya menatap mereka sejenak, membuat Perth tersadar dan melepaskan rangkulannya..menggantinya dengan menggenggam tangan kiri Saint menggunakan tangan kirinya, ada cincin pertunangan mereka disana..
Hal itu tidak luput dari pandangan tajam guidenya..

Melihat cincin yang sama tersemat di jari keduanya dia paham, mereka pasangan..
Dia tidak ambil pusing lagi, toh itu bukan urusannya..

Sesaat sebelum menyeberang ke Gili Trawangan Perth memakaikan sunblock pada Saint, kulit Saint yang seputih susu bisa terbakar jika tidak dilindungi..

"Tengkuk Phi.. "
Saint juga tidak mau diam, dia juga membalurkan sunblock ke bagian tubuh Perth yang tidak terjangkau..

"Pakai topi dan kaca mata hitam bunny.. Rompi pelampung juga.. "
Perth dengan telaten memeriksa semua kelengkapan tunangannya..
Maklum mereka akan naik kapal menuju Gili Trawangan....
Meskipun keduanya bisa berenang,lebih baik mereka berjaga-jaga..

SHIELD (End) Where stories live. Discover now