11. Taken

4.1K 317 115
                                    


               __________ 💍 __________

Selama kurun waktu menunggu perayaan ulang tahun sekaligus pertunangannya, Saint di minta untuk tinggal di rumah keluarga Tanapon..

Ibu Saint tidak bisa menolak karena orang tua Perth memohon dengan sangat untuk mengijinkan Saint tinggal bersama mereka sementara waktu ini..

Tadinya ibu Saint tidak rela putra bungsunya dibawa orang karena kedua putranya adalah hartanya yang paling berharga..

Namun setelah ibu Perth sambil menangis menceritakan kisah hidup Perth yang begitu terpuruk sejak ditinggal pergi oleh kekasihnya hingga sudah berusaha mengakhiri hidupnya sendiri beberapa kali sampai akhirnya harus terbaring di rumah sakit berbulan - bulan tanpa gairah hidup sama sekali..

Bagaimana mereka akhirnya memindahkan Perth ke sekolah Saint begitu Perth pulih dan ingin sekolah lagi..

Kemudian bagaimana Saint membuat Perth hidup kembali..
Mendengar kisah pilu itu, akhirnya ibu Saint bisa merelakan Saint sementara tinggal di rumah calon mertuanya..

Namun tetap saja, begitu Saint pamit, dia meneteskan air mata sambil memeluk erat tubuh putranya..
Diciuminya wajah Saint puas - puas, lalu mengusap - usap rambut halus putranya yang juga telah menangis..

"Jangan menangis..
Kau akan belajar hidup jauh dari mama, kau harus bisa melakukan semuanya sendiri..
Jangan tergantung pada orang lain.. "
Pesannya sambil mengusap - usap punggung Saint..

Saint mengangguk sambil berusaha menelan tangisnya..
Perth yang berdiri di belakangnya mendukungnya dengan mengusap punggung Saint yang bergetar..

Saint masih melambaikan tangannya ke arah rumahnya sampai mobil Perth berbelok dan rumahnya tidak terlihat lagi..

Perth mengusap kepala Saint dengan lembut, Saint menyandarkan kepalanya sejenak ke tangan prianya..
.
.
.
.
.
.
.
.

Saint mengikuti Perth yang berjalan dengan langkah panjang ke tangga yang membawa mereka ke lantai tiga,di mana kamar Perth berada, Perth meraih tangan Saint yang memegang ujung jaketnya, sementara orang tua Perth memperhatikan kedua anak itu dengan terharu..

Kedua anak itu terlihat sangat saling peduli, Perth yang makin terlihat dewasa  di sisi kekasihnya, sementara Saint terlihat begitu manis namun punya sisi tegas juga di saat - saat tertentu..

Mereka telah sampai di depan pintu coklat itu..
Kamar Perth..
Saint berhenti di belakang tubuh jangkung Perth yang mematung..
Lama tidak ada pergerakan dari Perth...
Perlahan Saint bergerak ke depan Perth..
Menatap pemuda tan yang ternyata sedang memejamkan matanya..

Saint mengguncang pelan lengan Perth..
"Phi.. Ada apa?? "

"..... "

"Phi.... "

Perth membuka matanya, menatap mata indah yang sedang menatapnya kuatir..

Diusapnya kepala Saint lembut..
"Tidak ada apa-apa..
Phi hanya tidak terlalu suka dengan kamar ini..
Banyak kenangan buruk tentang masa lalu Phi.. "

Saint mengusap lengan Perth lembut..
"Phi mau pindah kamar?
Banyak kamar kan disini?? "

Perth menepuk dahinya sendiri...
Kenapa tidak terpikir ya..
Di rumahnya banyak sekali kamar, tinggal pilih..

Segera ditariknya lengan Saint ke tangga lagi..
"Kita mau kemana Phi?? "
"Ssssttt... Ikut Phi...
Phi akan tunjukkan bagian lain dari rumah Phi.. "

Saint hanya pasrah ditarik oleh Perth menuju tangga dan turun ke lantai bawah...
Kedua orang tua Perth yang masih duduk di ruang keluarga menoleh bersamaan saat keduanya muncul di ruang keluarga lagi..

SHIELD (End) Where stories live. Discover now