Chapter 1

292 19 7
                                    

Seorang gadis dengan rambut dicepol tinggi-tinggi merasa heran. Teman-temannya mengerubungi mading sekolah. Lantas, dia mempercepat langkahnya menuju kerumunan di ujung lorong itu.

Saat melewati gerombolan kecil anak hits Flavor, cewek yang mengenakan sweater rajut cokelat itu berhenti. Dia merasa terganggu dengan pelototan anak-anak tajir.

"Tunggu. Lo Cecil, kan?"

Cecilia Anastasya berhenti melangkah. Ia mengerutkan kening menatap orang tersebut. Selain Fena, sahabatnya baiknya. Ia tidak cukup akrab dengan teman-teman lainnya yang selalu memanggil Chili atau Cilo. "Kenapa, ya?" tanya Cila dengan alis tertaut.

"Jangan pura-pura bego, deh!"

Cila menelengkan kepalanya. "Eh. Kalau bego jangan ngajak-ngajak dong," cetusnya tidak terima disebut bego.

Cewek berambut keriting sebahu tampak mulai emosi. "Katanya musuh bebuyutan. Kemakan omongan sendiri?" katanya dengan tangan melipat di dada.

"Yah. Keliatan aja benci, tapi diam-diam suka juga." Namanya Leona, salah satu model sekolah dengan kecantikan paripurna.

"Kalian ngomong apa, sih?" tanya Cila, jengkel. Ia pun berjalan menuju kerumunan yang bertambah banyak.

"Lo, nembak Angga?"

Mata Cila melotot. Tanpa aba-aba ia berteriak usai mendengar rumor tidak berdasar itu. "Siapa yang mulutnya pengen dicincang?" tanyanya. Ia menatap teman-temannya dengan emosi. Beberapa dari mereka memberi jarak, meski masih dengan gunjingan yang sama.

Cila merasa penyebabnya ada di mading sekolah. Lantas, menyibak kerumunan dengan sentakan kasar. Akibatnya teman-temannya menyingkir karena tidak mau kena amukan Cila. Dalam beberapa detik saja, dia berhasil membentuk jalan mengular. Untuk kesekian, dia kehilangan kata-kata.

Berita hari ini bertajuk: Seputar idola SMA Flavor.

'Cila, si musuh dalam selimut yang nembak Angga, most wanted SMA Flavor'

"Musuh dalam selimut?" tanyanya membalik badan. Matanya mengedari satu persatu wajah yang menunjukkan permusuhan terang-terangan.

"Kalian nggak bisa percaya berita hoax kayak gini!" tegas Cila meyakinkan.

Terdengar tawa lirih di salah satu sudut dikerumunan. Padahal, ucapan Cila itu layak dipikirkan. Pantas saja Indonesia kekurangan orang cerdas. Membaca berita satu halaman saja langsung diyakini sebagai kebenaran.

"Kalau munafik jangan di sini," sindir Leona itu malah mendapat sorakan semangat dari sekitar.

Cila merobek artikel itu hingga sisa-sisa kertas yang menempel di mading terlihat mengenaskan. Meremasnya hingga berbentuk bola dan menginjaknya sampai hancur.

"Heh, Chili. Ngaca dong! Kemakan omongan sendiri!" Salah satu pengikut Diana, Grace tidak terlihat gentar. Mulut Cila memang seperti cabe pedas level dua puluh. Bikin semua orang jadi pengin menelannya bulat-bulat.

"Atas bukti apa lo nuduh kayak gitu?" Cila bertanya dengan dagu terangkat.

Grace menyodorkan gawai empat inchinya ke arah Cila. Tidak ada yang menarik kecuali sebuah Video yang berada di feed paling atas milik @Lambe_Ndower. Akun nyinyir itu mengunggah video yang memperlihatkan cowok berambut arang dengan mata hazel dan seorang cewek yang rambutnya tercepol.

"Hari Sabtu lo nembak Angga, kan?" tanya Grace dengan wajah berang.

Cila tidak punya waktu meladeninya. Fokus pada video berdurasi 00.35 yang merusak reputasinya.

MY BAD DAY ✔Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin