Bab 6

18.5K 2K 180
                                    

Kalila

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kalila

Samudra

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Samudra

Yuk sebutkan kota kalian!

Love dulu buat part ini ♥️♥️♥️♥️

***

Aku yakin disaat aku meminta pada Allah. Cepat atau lambat kamu akan menyukaiku.

****

Kalila seperti biasa bangun subuh. Ia sedang membuat bekal untuk Rio. Walau ia tahu Rio akan menolaknya, tapi paling tidak ia harus mencoba sampai Rio mau memakan masakannya. Kalila membuat nasi goreng seafood. Baru saja ia ingin memindahkan ke kotak makanan. Sebuah panggilan masuk berbunyi di ponselnya. Kalila mendesah kemudian mengangkat panggilan itu.

"Pagi." Suara itu membuat Kalila terdiam. Itukan suara Pangeran. Darimana cowok itu bisa mendapatkan nomer ponselnya.

"Apa Pangeran?" Tanya Kalila ketus. Karena pagi buta cowok itu sudah mengganggunya.

"Jangan lupa bekal gue atau lo bayar lima puluh juta ke gue." Setelah mengatakan itu Pangeran mematikan panggilannya. Sebelum Kalila sempat membalas pria itu.

"Dasar ngeselin! Nelpon cuma buat kayak gitu. Emang dikira aku babunya apa." Kalila menggerutu tidak senang dengan perbuatan Pangeran. Cowok itu bisa-bisanya menghancurkan moodnya di pagi hari demi apapun ini masih jam lima pagi. Ia ingat dulu Samudra pernah memberikan nomernya, ketika dulu ia diminta menjemput Samudra.

Kalila hendak merapikan peralatan yang tadi ia buat masak. Namun alangkah terkejutnya ia mendapati sang Ibu berada di hadapannya. Padahal dulu ia mengira jika wanita itu adalah ibunya. Pantas saja ia selalu di anak tirikan ternyata ia bukanlah siapa-siapa. Malah dibilang kehadirannya begitu di benci oleh wanita di hadapannya itu.

"Saya harap kamu bisa membuat Rio tergila-gila sama kamu. Jangan sampai kehilangan dia. Karena semua biaya yang kami berikan kamu tidaklah gratis. Asal kamu tahu perusahaan ayahmu itu hampir akan bangkrut. Cuma keluarga Ardiansyah yang menolongnya. Kita punya hutang budi dengan mereka, kalau kamu tidak jadi menikah dengan Rio maka mereka bisa membuat kita jatuh miskin. Kamu tahu bukan biaya penyakit kamu itu mahal, jadi ingat itu!" Kalila terdiam mendengar itu. Ia tahu posisinya. Lagi pula ia menyukai Rio tulus bukan untuk memanfaatkan kekayaan pria itu. Tapi kenapa keluarganya malah bersikap seperti ini. Pantas saja Rio sangat membencinya pasti pria itu berpikir dia adalah wanita murahan yang mengejar-ngejarnya karena pria itu kaya. Tanpa sadar Air mata Kalila mengalir. Tidak adakah di keluarganya yang tulus mencintainya. Baik ibu, ayah dan kakaknya semuanya sama saja mereka hanya menganggap dirinya adalah sebuah kesalahan yang seharusnya tidak pernah ada.

PANGERAN UNTUK KALILA (OPEN PO) Where stories live. Discover now