Bab 33

14.2K 1.7K 369
                                    

Ada yang kangen Author?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada yang kangen Author?

[Jangan lupa follow, vote and Coment cerita author] 💜

Love dulu buat part ini ♥️

***

Ada hati yang tak akan menyukaimu. Betapapun kamu memujanya. Lalu kenapa kau habiskan waktumu untuk dia yang tak akan pernah bisa menyukaimu?

****

"Untuk kamu dan Dilan akan ditahan sementara di penjara sampai keluarga kalian datang untuk memberikan jaminan."

"Sedangkan teman-teman kalian sudah diperbolehkan pulang karena orang tua mereka sudah memberikan jaminan, untuk tidak melakukan balapan dan tawuran lagi." Lanjut Arsena pada kedua anak di hadapannya. Saat ini mereka sedang dalam ruang pemeriksaan.

"Tapi om.."

"Om kan juga keluarga Pangeran. Lagian kenapa sih ayah nggak Dateng." Keluh Pangeran.

Dilan terlihat santai dan tidak mempermasalahkan itu. Lagipula mengharapkan orangtuanya datang itu percuma. Mereka tidak akan datang. Jadi dia tadi menelpon pamannya besok beliau baru bisa kesini karena sedang ada urusan lain.

"Ini semu gara-gara Lo setan! Andai aja lo nggak ngajak berantem." Omel Pangeran pada Dilan.

Dilan mengangkat satu alisnya lalu tersenyum kecil.

"Siapa suruh Lo juga kepancing emosi?"

"Sialan!!" Baru aja Pangeran hendak memukul Dilan. Arsena lebih dahulu memisahkan.

"Jika kalian berantem lagi, maka saya tidak akan segan-segan memenjarakan kalian satu bulan."

"Dan kamu Pangeran tidak ada toleransi apapun. Mungkin ini cara ayah kamu menghukum-mu." Kemudian Arsena menyeret mereka berdua ke dalam sel jeruji.

"Lagipula ayahmu bilang dia lagi punya misi penting yang tidak bisa ditinggalkan." Kening Pangeran berkerut bingung mendengar itu. Ia jadi penasaran misi apa yang dimaksud omnya.

"Maksud om?"

"Membuat adik laki-laki agar bisa menggantikan posisimu." Pangeran mengumpat dalam hati. Jadi ayahnya lebih memilih berduaan di kamar bersama bundanya dari pada membebaskan anaknya.

Pangeran hanya menghela napas pasrah. Ini kali pertama di hidupnya harus masuk penjara dan sialnya om-nya sendiri yang memasukkannya tanpa ada niat ingin melepaskan. Ia hanya takut jika Kalila tahu hal ini. Gadis itu akan semakin menyalahkan dirinya sendiri. Apalagi taruhannya dengan Dilan itu karena untuk melindungi Kalila. Pangeran tidak tahu lagi harus bagaimana, semoga saja Kalila tidak berpikir macam-macam dan masih mau berdekatan dengannya.

PANGERAN UNTUK KALILA (OPEN PO) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang