Bab 17

13.8K 1.6K 70
                                    

LASKAR SQUAD

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

LASKAR SQUAD

Jangan lihat-lihat, Nanti Jatuh Cinta.. wkwkwk

Love dulu buat part ini ♥️

***

Pangeran bangun ketika ponselnya berbunyi. Nama ayahnya tertulis disana. Ada apa ayahnya menghubunginya tengah malam begini? Karena saat ini pukul 11 malam. Ia masih berada di kamar tempat Kalila di rawat.

"Assalamu'alaikum."

"Waalaikumsalam."

"Kamu tidak pulang ke rumah?" Tanya Ahwan dengan nada jengkel. Ia bingung dengan kelakuan putranya yang satu ini. Hobinya hanya menghabiskan uang dan kelayapan.

"Lagi di rumah sakit jagain temen Pangeran, dia di rawat sendirian, nggak ada yang jagain." Ahwan menghela napas.

"Lain kali kabari ayah. Pokoknya ayah tidak mau tahu satu bulan lagi kamu harus menggantikan posisi ayah di salah satu cabang perusahaan ayah di Solo. Tidak ada bantahan! Jika kamu menolak maka semua fasilitas yang ayah berikan akan ayah blokir." Setelah mengatakan itu Ahwan menutup panggilannya. Pria paruh baya itu seakan tak ingin mendengar bantahan dari Pangeran. Ayahnya itu selalu tahu apa yang ia kerjakan padahal mereka berjauhan. Kadang Pangeran curiga apa jangan-jangan ayahnya itu menyewa mata-mata untuk mengawasinya sepanjang waktu.

Pangeran mendesah, ia kemudian bangkit untuk pulang. Karena ayahnya pasti akan memarahinya lagi. Ia juga belum siap jika semua fasilitasnya di ambil. Walau ia juga sudah berjaga-jaga. Bisa dibilang ia sudah menginvestasikan uang jajannya untuk membuka cafe bersama om-nya Arsena.

Pangeran memasukan ponselnya ke dalam kantong jaket. Ia baru sadar kalau belum mandi, ia masih mengenakan seragam sekolah. Sebelum pergi Pangeran untuk pulang, ia merapikan selimut yang Kalila gunakan.

"Semoga mimpi indah, tuan putri." Pangeran melangkah keluar. Ia menyusuri lorong rumah sakit yang lumayan sepi. Tiba-tiba ia merasa takut. Apalagi ini hampir tengah malam.

"Pangeran!!" Panggil seseorang. Langkah Pangeran terhenti, bulu kuduknya meremang. Karena dipanggil seorang wanita. Jangan-jangan itu suara mahluk gentayangan semacam kuntilanak dan kawan-kawannya. Pangeran merapalkan doa.

"Kamu kenapa kok kayak orang di kejar setan."

"Tante Nada?" Pangeran menghembuskan nafas lega ketika tahu jika orang yang memanggilnya adalah Nada, yang notabenenya adalah adik ayahnya namun beda kakek. Dulu istri pertama kakeknya pernah selingkuh dan menghasilkan Nada. Sedangkan neneknya yang sekarang adalah istri kedua kakeknya.

"Kamu ngapain ke rumah sakit malam-malam?"

"Jenguk temen."

"Bukan karena luka tawuran atau berkelahi?" Nada memandang Pangeran curiga.

PANGERAN UNTUK KALILA (OPEN PO) Where stories live. Discover now