Bab 9

14.6K 1.9K 106
                                    

Love dulu buat part ini ♥️

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Love dulu buat part ini ♥️

****

Karena aku benci melihat kamu terluka lagi...


***

Kalila baru saja masuk rumah. Tiba-tiba rambutnya di tarik. Ternyata Indah kakak keduanya yang melakukan itu. Kalila mendesah kesakitan.

"Dasar jalang! Ibu sama anak sama aja murahan. Lu nggak ngehargain ayah apa yang udah susah-susah nyariin lu jodoh yang kaya biar lu bisa sembuh dari penyakit lu. Tapi lu malah jalan sama cowok lain." Indah mendorong Kalila hingga jatuh ke lantai.

"Ada apa sih ribut-ribut." Ujar Sinta menatap kedua orang itu kesal.

Sinta dan Tika turun dari tangga ketika mendengar suara dari bawah.

"Ituloh ma, dia selingkuhin Rio. Tadi aku lihat dia pulang sama cowok." Tika sang Ibu langsung menatap Kalila marah. Ia menghampiri anak tidak tahu diri itu dan menjambak rambutnya.

"Kurang ajar kamu! Beraninya kamu melakukan itu! Sama aja kamu sama ibumu. Sama-sama murahan." Kalila menangis, ia enggan membalas. Karena baginya percuma. Jika ia membalas maka ia akan disiksa lebih jauh. Ia sedih ibunya di hina seperti itu. Lagipula siapa yang ingin terlahir dengan cara seperti ini. Ia juga tidak ingin menjadi anak haram. Kalila benci hal ini, namun ia tidak bisa membenci kedua ibunya itu yang telah membuatnya tersiksa. Kalila menyayangi mereka dan berharap mendapat kasih dan sayang.

"Kamu jauhin cowok itu ingat! Kalau enggak saya akan usir kamu dari rumah." Bentak Tika.

Sinta hanya diam memandang semua itu. Ia jengah dengan pertengkaran di rumah ini. Setiap melihat wajah adiknya itu. Ia selalu merasa sakit. Karena kehadiran wanita itu keluarganya hancur. Anak pembawa sial itu benar-benar ingin ia singkirkan dari rumah ini.

"Sekarang kamu ganti baju, terus cuci semua baju kami tanpa mesin cuci." Setelah mengatakan itu mereka bertiga pergi meninggalkan Kalila yang menangis tersedu-sedu.

"Sampai kapan aku harus hidup seperti ini? Tidak bisakah aku memiliki keluarga yang normal." Tiba-tiba wajah Pangeran terbayang. Apakah yang akan pria itu lakukan jika melihat dia seperti ini? Kalila kemudian menggelengkan kepalanya. Ia tidak boleh memikirkan Pangeran. Hatinya hanya untuk Rio seorang. Rio adalah tunangannya ia harus bisa membuat Rio menyukainya sama seperti dia menyukai Rio. Ia kemudian bangkit untuk melakukan pekerjaannya. Ia tidak boleh menyerah, ini semua demi ayahnya. Agar ayahnya mau melihatnya, maka Kalila rela melakukan apapun.

****

Rio mendesah, saat ini ia sedang rapat OSIS untuk mempersiapkan study tour ke Bali. Mereka berencana membuat acara untuk kelas XI belajar budaya dan adat istiadat di Bali. Sekaligus acara Makrab (Malam Pengakraban). Rio hari ini tidak konsen karena tadi melihat Pangeran mengikuti Kalila pulang.

PANGERAN UNTUK KALILA (OPEN PO) Where stories live. Discover now