Bab 27

12.9K 1.8K 175
                                    

Absen dulu yuk!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Absen dulu yuk!!

Sebutkan asal kota kalian 😂😂

Love dulu buat part ini ♥️

****

Pangeran berkumpul di markas dengan yang lainnya. Hari ini Pangeran berniat menyeleksi siapa saja yang pantas menjadi anggota genknya. Ia harus mencari penerus untuk menggantikannya jika ia lulus nanti. Agak ribet juga ternyata memiliki Genk. Apalagi Dilan CS terus mengganggunya. Padahal Pangeran sudah mengabaikan pria itu tapi orang gila itu terus menerornya.

"Bos Kalila di culik Dilan.." Teriak Heru sambil membawa beberapa kantong makanan. Tadi ia pamit untuk belanja di supermarket dan ia tak sengaja melihat Dilan dan Kalila berboncengan motor. Sayangnya ia tidak sempat mengejar.

"Apa?"

"Brengsek!!" Pangeran emosi bahkan tak sadar membuang kertas-kertas yang berisi surat lamaran anak-anak yang ingin bergabung dengan genknya. (Udah kayak interview kerja aja pake surat lamaran)

Heru menaruh belanjaannya asal. Lalu menyerahkan ponselnya pada Pangeran. Terlihat gambar Kalila yang sedang duduk berdua di motor Dilan. Rahang Pangeran mengeras melihat itu.

Pangeran mengambil jaket hitamnya lalu keluar dari markas tanpa menghiraukan perkataan orang lain yang menyuruhnya tenang. Pangeran mengeluarkan ponselnya menghubungi Kalila. Untung saja di panggilan pertama panggilannya di angkat.

"Kamu dimana?" Tanya Pangeran gusar. Tangannya yang bebas di gunakan untuk menghidupkan mesin motor.

"..."

Pangeran langsung mematikan panggilan dan melajukan motornya setelah mendengar itu. Dengan kecepatan di atas rata-rata Pangeran menuju tempat yang Kalila katakan. Sialan Dilan! Apa sih maunya pria itu. Kenapa harus menganggu Kalila? Padahal gadis itu tidak ada sangkut pautnya sama sekali dengan dirinya. Apa pria itu tidak terima selalu kalah dari Pangeran!

Pangeran menghentikan motornya memarkirnya sembarangan. Matanya memincingkan melihat Kalila dengan santai makan bakso di pinggir jalan bersama Dilan. Sialnya pria itu nampak akrab dengan Kalila. Pangeran mendesah, kenapa Kalila terlihat santai saja. Apakah Kalila tidak tahu bahwa orang yang duduk di sebelahnya adalah bajingan yang bisa melukai gadis itu kapan saja. Di tambah lagi ia tidak suka ada pria yang akrab dengan Kalila entah datang darimana sifat posesif Pangeran.

"Kalila..." Panggil Pangeran membuat ke dua orang yang berbicara itu mengalihkan pandangannya pada Pangeran. Dilan nampak senang melihat raut wajah Pangeran. Seringai licik di bibir Dilan membuat amarah Pangeran memuncak. Ia langsung menonjok wajah Dilan hingga tersungkur ke tanah membuat Dilan jatuh beserta mangkuk baksonya. Kalila terkejut ia langsung memeluk Pangeran yang terlihat ingin memukul Dilan. Ia berusaha untuk tidak memperkeruh suasana.

PANGERAN UNTUK KALILA (OPEN PO) Where stories live. Discover now