41

364 59 20
                                    

Rizky kecil dulu tak pernah sekalipun membayangkan bagaimana nanti kalau kakaknya yang paling menyebalkan pergi dari rumah dan berhenti mengerjainya, meskipun dulu ia kerap menyelipkan doa akan datang hari dimana malaikat atau mungkin saja ada seorang penculik anak yang khilaf datang dan membawa kakak cerewetnya itu pergi jauh-jauh.

Rizky remaja tak pernah sekalipun membayangkan kakaknya yang paling suka membangunkannya tengah malam untuk minta ditemani memasak indomie kuah kini akan menyandarkan beban hidupnya ke laki-laki lain selain bapak mereka.

Rizky di hari kemarin bahkan masih tak bisa membayangkan akan ada satu rasa kehilangan ketika hari ini melihat Tiara meminta ijin kepada kedua orang tuanya untuk hidup bersama pria pilihannya lalu akhirnya resmi setelah satu tarikan nafas namanya di sebut dalam ijab qabul.

Rizky bahagia, buktinya dia tidak meluruhkan senyum sejak pertama melihat Tiara memakai kebaya putihnya.

Rizky terharu sama seperti kedua orang tuanya yang tak hentinya meneteskan air mata bahagia, tapi Rizky masih menahan harga diri sekuat tenaga untuk tak menangis.

Rizky bahkan ikut-ikutan di buat gugup ketika setiap prosesi di lalui Tiara dan suaminya dengan lancar.

Tapi yang paling membuat Rizky bingung adalah hadirnya rasa kosong ketika ia menyadari tak akan ada lagi Tiara yang rajin mengerjainnya, tidak lagi ada Tiara yang berdiri paling depan membela Rizky ketika ia di nakali teman sebayanya, tidak ada lagi Tiara yang kerap menyelipkan satu-dua baju kotor miliknya dalam keranjang cucian Rizky,tidak lagi ada Tiara teman karaoke empat jamnya yang selalu datang menghibur ketika satu sama lain tengah bersedih, dan yang paling membuat hati Rizky kosong kini tidak ada Tiara yang jadi sosok paling peka ketika sang adik sedang tidak baik-baik saja.

Rizky pikir pernikahan Tiara tak akan berdampak apapun pada kehidupannya, tapi ternyata tidak. Ada satu perubahan besar dalam hidup Rizky. Keluarnya Tiara dari rumah membuat segala beban anak sulung yang tanpa Rizky sadari selalu di tanggung Tiara kini berpindah padanya, ini bukan saja soal mengurus rumah, Ibu dan Bapak mereka, tapi soal masa depan yang perlahan siap menyapa Rizky dengan segala kejutannya.

Rizky meragu, tentu saja, apakah kini ia mampu menjadi anak yang akan mendengar keluh kesah ibu? Apakah kini ia mampu menjadi anak yang siap melihat segala bentuk emosi bapak yang biasanya hanya dia luapkan dalan bentuk gumaman dan gerutu di teras depan? Rizky meragu untuk dirinya sendiri meski ia sadar Tiara tak akan sepenuhnya menghilang, kakak satu-satunya itu masih akan punya peran dalam keluarga mereka, namun tentu berbeda karena Tiara akan memulai peran lain di keluarga barunya, yang itu berarti mulai sekarang Rizky harus mengambil peran yang jauh lebih besar.

Rizky tak pernah menyangka perasaannya akan di buat secampur aduk seperti saat ini.

Dan seperti paham dengan bagaimana isi kepala dan hati Rizky yang tengah berantakan, sebuah telapak tangan dari orang yang duduk disebelahnya mendarat diatas lutut Rizky, menepuk-nepuknya pelan seolah mencoba menenangkan segala bentuk perperangan yang tengah terjadi. Rizky menengok dan menemukan Callista tengah tersenyum tipis kearahnya.

"kak Tiara yang nikah kok kamu yang tegang begini?" bisik Callista sedikit teredam suara pembawa acara yang tengah menceritakan secara singkat kisah cinta Tiara dan suaminya.

Rizky tak menjawab, karena ia sendiri tidak tau bagaimana bisa Callista menganggapnya tegang, mungkin raut muka Rizky yang jadi proyektornya. Maka Rizky lebih memilih untuk melampiaskan bagimana campur aduk perasaannya lewat genggaman tangannya pada tangan Callista. Dan seolah mengerti, Callista kini mengusap-usap permukaan telapak tangan Rizky dengan ibu jarinya sembari kembali memfokuskan minat pada serangkaian prosesi pernikahan Tiara.

Rizky pikir kehadiran Callista sebagai salah satu undangan khusus Tiara tak akan berpengaruh banyak, ternyata tidak. Tiara begitu mempertimbangkan segala macam usul dan pendapat Callista soal urusan pernikahannya. Belum lagi sang ibu yang seperti tidak mau kalah. Ibu jadi dua kali lebih manja sejak kehadiran Callista, Ibu meminta didandani khusus oleh Callista, Ibu yang hanya mau dekat-dekat Callista sebelum acara di mulai, Ibu yang selalu sibuk mencari Callista kalau gadis itu hilang sedetik saja dari penglihatannya. Seolah kehadiran Callista adalah bentuk pengalihan rasa kehilangan Ibu yang akan di tinggalkan sosok anak perempuan satu-satunya.

ιστορία - ISTORIAWhere stories live. Discover now