49

311 51 13
                                    

Albar sadar dia termasuk dalam daftar manusia yang memiliki mata sipit, tapi keterkejutan tak bisa menahan matanya untuk tidak membelalak ketika menemukan teman-temannya kini tengah merentangkan tangan dengan beberapa buket bunga dan tentu saja senyuk merekah menyambutnya keluar dari Gedung Auditorium. Padahal seingat Albar ia hanya pernah sekali memeberitahu mereka soal hari istimewanya ini, lagi pula seingatnya tak ada yang menyinggung hari ini sejak seminggu terakhir. Bahkan kalau tidak salah kemarin Jonas dan Dany menyelipkan alibi bahwa ada kegiatan yang harus mereka datangi di Gereja masing-masing hari ini.

Tak bisa di pungkiri bahwa Albar luar biasa bahagia ketika momen bersejarah dalam hidupnya ternyata bisa ia rayakan bukan hanya dengan keluarga kecilnya tapi juga dengan teman-teman yang menyambutnya meriah dengan pelukan hangat dan juga ucapan selamat yang terdengar begitu tulus, membuat hari wisudanya kini jadi tak nampak membosankan seperti yang sedari tadi ia rasakan selama runtutan prosesinya.

"Congraduation bang!!!" sabut Jonas pertama kali yang langsung berhambur meneluk Albar dengar erat, membuat Albar bisa merasakan hangat dekap adik tingkatnya itu lengkap dengan tepukan hangat telapak tangannya dibalik punggung Albar.

"thanks Jo"

"selamat ya Bar, akhirnya wisuda juga" kini giliran Rashaad yang menjabat tangan Albar lalu menariknya dalam rengkuhannya.

"makasih Shaad, abis ini buruan nyusul ya lo"

"pasti! Doain aja abis ini bab 3 langsung acc" jawab Rashaad yakin dengan senyum lebar menghias wajahnya.

Kemudian satu persatu diantara mereka silih berganti mengucapkan selamat sepaket dengan segala macam doa baik untuk Rashaad. Tak terkecuali Callista, Citra dan Sabia yang juga melakukannya, semua itu mampu membuat Albar semakin merasa bersyukur dan bahagia.

"gue nggak abis pikir kalian semua bakal dateng"

"tapi lo bahagiakan Bang kita ada disini?" tanya Dany tak bisa menahan anggukan kepala Albar.

"eits, jangan keburu bahagia dulu, masih ada hadiah spesial buat elo" celetuk Atsa membuat semua orang kini berpusat padanya.

"apa lagi? Kalian dateng kesini aja udah cukup buat gue"

"bentar, ambil coba Ky hadiah istimewanya"

Setelahnya Rizky langsung berbaur dengan hiruk pikuk kerumunan wisudawan dan keluarganya, menghilang entah kemana, yang jelas kedua mata Albar sudah tidak bisa melihat pergerakannya setelah berbelok kearah belakang ruang auditoriom.

"anjir, gue beneran nggak dikasih tau soal rencana ini? Hadiah apaan dah?" tanya Jonas berbisik langsung mengambil posisi berdiri disebelah Atsa.

"sabar, tahan dulu emosinya, liat aja ntar hadiah apa yang dateng" balas Atsa mencoba tenang, padahal dalam hati sudah tidak karuan merasa bersalah karena tidak memberitahukan rencana besarnya ini pada Jonas.

"tuh mereka tuh" ucap Haikal sambil menunjuk satu arah, terima kasih untuk tubuh tinggi yang memperluas jangkauan matanya, sampai kini membuat semua orang mengarahkan pandanganya pada objek yang dimaksud.

Tak butuh waktu lama bagi Albar menemukan Rizky dalam kerumunan orang yang ada, tapi yang di luar dugaan ada sosok lain yang menyejajarkan langkahnya dengan sahabatnya itu. Sekali lagi mata Albara membelalak ketika menemukan seorang gadis yang amat sangat ia kenali.

Seingat Albar ketika terakhir kali ia bertemu rambut gadis itu masih dibiarkan panjang sampai sepinggang dengan poni menutupi keningnya, tapi yang kini Albar liat gadis itu sudah memotong rambutnya pendek sampai dibawah bahu dan membiarkan keningnya tak terhalang apapun. Siang itu Dara tampil begitu anggun dengan dress sederhana berwarna abu-abu dan sepatu adidas putihnya berjalan kearah Albar.

ιστορία - ISTORIAWhere stories live. Discover now