5

3.6K 306 7
                                    

Malam harinya.

Xia He POV

"Putri Li Xia He sungguh menakjubkan. Putri terlihat lebih cantik dari sebelumnya, pasti putri-putri dari kerajaan lain merasa iri melihatmu", puji dayang Oh.

 Putri terlihat lebih cantik dari sebelumnya, pasti putri-putri dari kerajaan lain merasa iri melihatmu", puji dayang Oh

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kau terlalu memujiku dayang Oh, ayo kita ke aula istana. Pasti sudah banyak yang berkumpul. Jangan sampai mempermalukan orang tuaku.", jawabku. Aku memang harus tampil sempurna, karena pekerjaan ku dulu sebagai seorang artis menuntutku untuk tampil sempuran di setiap waktu. Aku tidak ingin mempermalukan diri ku sendiri.

Author POV

Aula istana.

Ramai sekali di sini, banyak sekali orang berlalu-lalang. Semua keluarga kerajaan berusaha tampil mencolok dengan pakaiannya yang terlihat mewah, riasan tebal yang menurut Xia He itu terlihat menor, dan riasan rambut yang sangat rumit. Apakah mereka tidak pening dengan hiasan kepala sebesar itu? Pikir Xia He.

Ketika Li Xia He datang kedua orang tuanya sudah tiba terlebih dahulu, dan semua orang sudah duduk di tempatnya masing-masing. Semua orang terpukau dengan penampila Xia He. Bagaimana tidak? Di saat yang lain berusaha tampil mewah dan mencolok, Xia He lebih memilih tampil sederhana dengan hanfu berwarna merah muda pastel dan hiasan rambut yang sederhana. Membuatnya berbeda dibandingkan putri lainnya.

Xia He memasuki pintu aula istana dan ia disambut dengan tatapan kagum dari tamu lainnya, kecuali Putra Mahkota Zhou yang menampilkan wajah datar dan acuh tak acuh. Ia bahkan tidak terpesona dengan penampilan Xia He. Ketika Xia He ingin duduk di mejanya, ada suara yang menginterupsinya.

"Putri Li Xia He tidakkah seharusnya putri memberi salam kepada yang mulai kaisar, Ibu Suri dan putra mahkota?", tanya wanita itu.

"Putri Li Xia He tidakkah seharusnya putri memberi salam kepada yang mulai kaisar, Ibu Suri dan putra mahkota?", tanya wanita itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dan yaaa, wanita itu adalah putri Wu Jia Li. Xia He hanya memandang remeh Jia Li, dan Jia Li sadar itu. Saat itu juga semua orang di aula memperhatikan Xia He yang tidak memberi salam kepada kaisar , Ibu suri dan Putra Mahkota Zhou. Xia He yang bingung hanya mengedarkan pandangan, dan tatapannya bertemu dengan tatapan sang ayah, raja Li. Lalu Xia he mengerti akan tatapan itu.

"Hormat kepada yang mulai Kaisar, semoga Kaisar diberikan keberkahan dalam hidupnya", salam Xia He yang dianggap aneh seluruh orang di aula. Dan Xia mendapat tatapan mau dari raja Li.

"Maafkan putri hamba yang mulia kaisar, Putri Xia He sedang masa penyembuhan dan melupakan tata karma. Mohon ampuni Putri Li Xia He", kata raja Li.

"Maaf memotong perkataan ayahanda, bagian mana yang salah ayah? Putri ini hanya menyapa kaisar dengan salam yang berbeda, tetapi memiliki makna yang mendalam", bela Xia He kepada dirinya sendiri.

"Bukan masalah Raja Li, aku menyukai salam dari putrimu. Mari kita mulai acara perjamuannya", jawab kaisar tenang.

Putra Mahkota Zhou POV

Pernikahan? Yang benar saja, aku masih 25 tahun dan disuruh untuk menikah? Bahkan ayahku, kaisar sekarang saja menikah di umur 30-an

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Pernikahan? Yang benar saja, aku masih 25 tahun dan disuruh untuk menikah? Bahkan ayahku, kaisar sekarang saja menikah di umur 30-an. Mengapa aku harus menikah di umurku yang 25? Bukan berarti aku tidak suka wanita, aku adalah pria normal. Tapi aku tidak ingin nantinya urusan negaraku nanti kacau dengan hadirnya seorang wanita. Apalagi wanita itu pembangkang. Aku ingin sekali menolah pernikahan itu, tapi sama saja aku menentang kaisar. Walaupun kaisar adalah ayahku sendiri. Demi menutupi hal tersebut aku "ber-pura-pura" menyetujuinya. Ku tampilkan senyum terbaik ku, tapi dalam hati sangat malas.

Siapa gadis itu? Kenapa itu berpenampilan sederhana sekali di saat gadis-gadis lainnya menggunakan pakaian yang terlihat mewah. Riasan yang sederhana. Dan saat ia memberi salam kepada ku, tidak ada ketertarikan di matanya terhadap ku. Apakah aku tidak mempesona untuknya? Mungkin dia gadis yang cocok untukku, karena ia tidak menunjukkan ketertarikannya padaku. Jadi tidak akan mengganggu ku dalam menjalankan tugas sebagai putra mahkota.

TIME TRAVEL OF XIA HEWhere stories live. Discover now