6

3.6K 273 7
                                    

Xia He POV

Apa aku salah dalam memberi salam? Itu adalah salam terbaik yang bisa ku berikan. Yang mulia kaisar? Aku tertawa dengan salam yang ku ucapkan. Baru kali ini aku memanggil seseorang dengan panggilan "yang mulia". Jika ku lihat putra mahkota terlihat masih sangat muda. Oh ya umurnya baru 25 tahun. Bahkan di masa modern, seorang laki-laki biasanya menikah di umur 30-an. Ku harap dia tidak memilihku, karena akan sangat merepotkan.

Mengapa putra mahkota itu melihatku dengan tatapan yang aneh? Apa aku terlihat buruk rupa? Oh tidak mungkin, bahkan seluruh orang di ruangan ini mengagumiku. Dewa terima kasih kau telah memberikan wajah yang rupawan dan manis untuk ku. Tawaku dalam hati.

"Dayang Oh, kapan acara perjamuan ini selesai?", tanyaku

"Menjawab tuan putri, mungkin sekitar satu jam lagi tuan putri", jawabnya.

Ternyata masih cukup lama, baiklah daripada aku hanya berdiam diri sebaiknya ku makan saja jamuan ini. Nampaknya terlihat cukup enak.

Satu suapan

Dua suapan

Ini tidak terlalu buruk, bahkan rasanya sangat enak!!

Tiga suapan

Dan seterusnya hingga sebuah suara mengganggu ku

Dan seterusnya hingga sebuah suara mengganggu ku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Ibu suri)

"Putri Li Xia He apakah makanannya sangat enak hingga kau makan seperti itu?", tanya Ibu Suri kepadaku.

Seperti itu? Apa maksudnya?

"Maaf Ibu Suri, putri ini terlalu menikmati makanan yang disajikan hingga melupakan table manner", jawabku tenang.

"Apa yang kau katakan?"

"Table manner ibu suri. Itu adalah tata cara makan yang beretika"

"Makanlah dengan baik Putri Li Xia He, jangan seperti manusia yang kelaparan", balas ibu suri.

"Baiklah Ibu Suri, terima kasih atas perhatiannya", balasku. Sepertinya ibu suri tidak menyukaiku. Baguslah ini hal yang baik, karena ibu suri memiliki peranan dalam pemilihan putri mahkota. Jika ia tidak menyukai maka aku tidak akan terpilih. Pekikku dalam hati.

"Putri Li Xia He mengapa kau tersenyum bahagia? Apa yang membuatmu bahagia?", tanya putra mahkota.

Oh ternyata putra mahkota memperhatikan, ku kira dia asik sendiri dengan dunianya.

"Maaf yang mulia Putra Mahkota Zhou, putri ini hanya sedang mengingat sesuatu yang baik", jawabku.

"Apakah sesuatu itu?"

"Maaf yang mulia, itu adalah hal pribadi yang tidak dapat putri ini katakan".

"Baiklah putri Li Xia He".

Author POV

Di meja yang letaknya tidak jauh dari meja Xia He, terdapat putri yang sedang mengepalkan tangannya menahan amarah karena melihat interaksi ibu suri dan kaisar dengan Xia He. Dia adalah Putri Kang Jiao. Dibalik wajah lemah lembutnya, dia menyimpan rasa iri yang tinggi dalam hatinya. Ia berjanji akan menyingkirkan Li Xia He. Baginya Xia He hanyalah gadis muda yang lemah dan bodoh sehingga tak pantas untuk menjadi putri mahkota.

"Acara perjamuan malam ini sudah selesai, kalian semua bisa pergi beristirahat untuk menyiapkan pemilihan calon permaisuri besok", terang kasim Bo

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Acara perjamuan malam ini sudah selesai, kalian semua bisa pergi beristirahat untuk menyiapkan pemilihan calon permaisuri besok", terang kasim Bo.

"YANG MULIA KAISAR, IBU SURI, dan PUTRA MAHKOTAMENINGGALKAN AULA ISTANA"

Semua orang memberi hormat kepada kaisar Zhou Ibu Suri, dan Putra Mahkota.

Xia He POV

"Ayo dayang Oh, aku lelah"

"Baik tuan putri, mari kita kembali"

"Dayang Oh memangnya apa saja yang diujikan untuk saat pemilihan calon putri mahkota?", tanyaku.

"Ada 3 babak tuan putri, yang pertama lomba memasak. Yang kedua menampilkan bakat yang dimiliki dan yang ketiga yaitu lomba wawasan dan kepribadian", jelas dayang Oh.

"Seleksi macam apa itu? Memasak? Memangnya sedang mencari koki istana? Menunjukkan bakat? Memangnya sedang ajang pencarian bakat? Dan lomba wawasan dan kepribadian? Memangnya sedang lomba cerdas cermat? Hahahahah. Lucu sekali", tawaku.

"mengapa tuan putri tertawa? Hamba mohon jangan sampai membuat raja dan ratu Li malu, karena besok seleksi akan dilihat oleh seluruh penghuni istana"

"Baiklah, aku tidak akan mempermalukan kerajaan dan orang tuaku. Aku hanya akan membuat sesuatu yang berbeda dari lainnya. Kau sudah membawa barang-barang yang kubutuhkan?"

"Sudah tuan putri, hamba senang tuan putri akan bersungguh-sunguh mengikuti pemilihan ini"

"Aku tidak bersungguh-sungguh dayang Oh, aku hanya bermain-main. Kau lugu sekali. Istirahatlah dayang Oh, besok kau harus membantuku.... Karna aku tidak bisa memasak"

"APA?!!!" teriak dayang Oh.

"Tidak usah teriak dayang Oh, aku masih mendengarmu"

"Maaf tuan putri, bagaimana bisa tuan putri tidak bisa memasak? Tuan putri sangatlah pandai memasak"

"itu dulu sebelum aku mengalami kecelakaan itu, besok aku harus bagaimana? Apakah dayang boleh membantu memasak?"

"Maaf tuan putri, tidak ada yang diperbolehkan membantu memasak"

"Kau ini selalu minta maaf, tidak usah formal denganku. Anggap saja aku kakak mu"

"Ma---"

"Minta maaf lagi akan ku ganti kau dengan dayang lainnya"

"Baik tuan putri, hamba mengaku salah. Besok bagaimana tuan putri?"

"Tenanglah, akan kupikirkan besok. Lebih baik sekarang istirahat. Aku mengantuk setelah menghabiskan makanan enak tadi".

"Baik Tuan putri, saya undur diri".

TIME TRAVEL OF XIA HEWhere stories live. Discover now