Apa jadinya jika seorang artis terkenal yang anti dengan hal-hal kuno dari abad ke 21 bertransmigrasi ke tubuh seorang putri raja yang merupakan calon putri mahkota dari pangeran yang bermuka dua? Apa yang harus dilakukannya?
Aku akan bertahan dala...
"Bagaimana keadaan mu Xia He?" tanya Putra Mahkota.
Tapi gadis yang ditanya diam membisu dengan tatapan kosong. Saat ini mereka sudah kembali ke istana. Xia He yang masih memilih diam atau lebih tepatnya tidak mampu mengeluarkan suaranya.
"Maafkan aku karena kau harus melihat kejadian tadi"
Kalimat tadi sukses membuat Xia He berkeringat dingin dan bayangan kejadian tadi kembali berputar di pikirannya.
Flashback
"Berani menamparnya sekali lagi, akan ku potong tangan hina mu itu jalang"
Suara itu
Suara bernada rendah tetapi penuh ancaman
Suara yang tidak asing bagi Xia He.
Xia He menoleh ke sumber suara, senyum tercetak di wajahnya.
Aku yakin dia pasti berhasil menemukan ku.Batin Xia He.
"Ada apa pria tampan? Apa kau kekasihnya? Apa kau tak rela jika kekasih bodoh mu ini melayani pria lain?" tanya si wanita penghibur.
Putra Mahkota tak menjawab pertanyaan itu. Jangankan menjawab, membayangkannya saja sudah membuat emosinya meluap.
"Lepaskan dia, sebelum kau menyesal" ucap Putra Mahkota kemudian.
"HEI KAU BERANI SEKALI MEMBUAT ONAR DI TEMPAT KU" kali si pemilik rumah bordil yang bersuara.
"Berani sekali kau menjualnya wanita tua" balas Putra Mahkota
"Aku membelinya dengan harga yang sepadan, sekarang dia harus bekerja agar menghasilkan uang untuk ku"
"Jaga ucapan mu" desis Putra Mahkota
"Kau pria tampan, bagaimana jika kau biarkan kekasih mu bekerja dan aku akan membuat mu melupakannya sejenak? Setelah kekasihmu berhasil menghasilkan uang maka aku akan melepaskan mu. Bagaimana?" tanya wanita penghibur itu dengan tatapan dan nada menggodanya dan tak lupa tangan yang berusaha menyentuh bahu Putra Mahkota.
Tapi sebelum tangan itu berhasil menyentuhnya...
.
.
.
.
.
..
SRETTT
SLASHHH
"ARGHHHH" teriak wanita penghibur itu karena tangan yang hendak menyentuh Putra Mahkota telah lepas dari tubuhnya.
"AAAAAA"
"AAAAA"
Semua orang yang melihat kejadian itu berteriak ketakutan dan melarikan diri. Termasuk orang-orang yang sedang mencekal tangan Xia He.
Xia He yang melihat kejadian itu secara langsung dengan sepasang matanya sangat syok hingga kegelapan menjemputnya.
Putra Mahkota yang terbawa emosi lupa jika Xia He masih di sini. Putra Mahkota langsung menggendong Xia He dan meninggalkan rumah bordil Peony yang sedang dalam situasi kacau.
Maafkan aku Xia He. Aku tidak bisa mengontrol emosi ku dan membuatmu takut.
Flashback end.
"Xia He bicaralah dengan ku. Apa kau masih ketakutan?" tanya Putra Mahkota lagi.
Dan Xia He masih tetap terdiam. Mulutnya terasa terkunci dan suaranya seperti hilang.
Putra Mahkota yang melihat kondisi Xia He seperti ini langsung menarik Xia He ke dalam pelukannya.
"Maafkan aku. Ini salahku. Ku mohon jangan takut dengan ku" kali ini Putra Mahkota mengatakan permintaan maaf lagi dengan tangan mengelus surai gelap gadis dipelukannya.
Xia He yang mulanya masih terkejut perlahan menjadi tenang karena elusan lembut disurainya. Xia He bergerak mencari posisi yang nyaman. Putra Mahkota yang menyadari jika Xia He sudah menjadi lebih tenang tersenyum tipis.
"Tidurlah Xia He, aku akan menjagamu. Ketika kau bangun nanti, kau akan merasa lebih baik" bisik Putra Mahkota.
Xia He yang merasakan kenyaman, perlahan tertidur di pelukan Putra Mahkota. Putra Mahkota yang menyadari jika Xia He sudah tertidur pun memindahkannya ke tempat tidur.
اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.
Aku akan menjagamu sampai kau merasa lebih baik, aku takkan meninggalkan mu. Jika kau bermimpi buruk, tenanglah gadisku. Aku Zhou Den Yi akan selalu melindungi mu. Batin Putra Mahkota sambil mengecup dahi Xia He.
