14

3.1K 245 0
                                    


Author POV

Saat ini Kasim Bo sedang menyampaikan pesan dari Putra Mahkota mengenai siapa yang gagal dalam seleksi kali ini.

"SELAMAT UNTUK PUTRI DARI KERAJAAN WU YAITU WU JIA LI DAN KERAJAAN LI YAITU LI XIA HE", ucap kasim Bo.

Semua orang menyampaikan ucapan selamatnya kepada Jia Li dan Xia He. Tetapi tidak dengan Kang Jiao. Dia teramat kesal karena gagal dalam seleksi kali ini. Hilang sudah wajah tenang yang selama ini ditampilkannya.

"Yang Mulia Kaisar bagaimana bisa putri kerajaan Wu dan kerajaan Li lolos sedangkan aku yang gagal? Dimana letak kegagalanku? Semua orang menikmati pertunjukan dariku", ucap Kang Jiao tidak terima.

"Kang Jiao sebaiknya kau tanyakan langsung saja kepada Putra Mahkota, karena dia sendiri yang memutuskan hasil seleksi ini", jawab kaisar dengan tenang.

"Yang Mulia Putra Mahkota kenapa putri ini gagal dalam seleksi kali ini. Semua orang menikmati pertunjukan dariku, bahkan Yang Mulia juga menikmatinya bukan?", tanya Kang Jiao tak sabar.

"Kang Jiao, mungkin menurutmu semua orang menikmati penampilanmu. Tapi tidak dengan ku. Jujur saja aku malah mengantuk ketika melihatmu menari. Tidak ada yang spesial. Di saat putri dari kerajaan Wu dan Li menampilkan bakatnya lebih dari satu. Kau hanya menampilkan satu bakatmu. Apa kau tidak malu hmm?", jawab Putra Mahkota dengan senyuiman yang berbanding terbalik dengan kalimat pedasnya.

"Yang Muli---"

"Cukup Putri Kang Jiao, aku tidak menerima penolakan. Jika kau tidak setuju silahkan kau pergi dari istana ini", sela Putra Mahkota.

Kang Jiao hanya bisa menutup mulutnya dengan tangan terkepal. Dan semua itu tidak luput dari pengelihatan Xia He.

Xia He POV

Seperti kataku, aku akan lolos dalam seleksi unjuk bakat kali ini. Bukannya sombong, tapi aku memang berbakat. HAHAHA. Dan yang lolos bersamaku adalah putri dari kerajaan Wu, Wu Jia Li.

Aku kasihan dengan putri dari kerajaan Kang itu. Dia gagal dalam malah dipermalukan oleh ucapan dari Putra Mahkota. Lihat saja tangannya yang terkepal. Sudah ku katakana bukan jika Putra Mahkota itu bermuka dua? Wajahny menampilkan senyuman tapi kata-katanya menusuk perasaan.

Di saat aku sedang sibuk dengan fikiranku, kasim Bo berkata...

"Seleksi untuk kali ini sudah selesai. Untuk Putri dari kerajaan Wu dan Li harap mempersiapkan diri untuk seleksi terakhir yang akan diadakan besok pagi yaitu pengatahuan", jelas Kasim Bo.

Putri Wu Jia Li dan Putri Li Xia He menundukkan badannya sebagai tanda mengerti.

"YANG MULIA KAISAR, IBU SURI DAN PUTRA MAHKOTA MENINGGALKAN AULA ISTANA", ucap Kasim Bo dengan kencang.

Semua yang berada di aula istana menundukkan badan memberikan penghormatan. Saat Putra Mahkota melewati Xia He, ia menampilkan senyum singkat penuh pesonanya untuk Xia He. Xia he hanya mengerutkan alisnya pertanda ia tidak memahami maksud Putra Mahkota.

***

Author POV

Malam harinya di tepi kolam pemandian

Xia He berjalan dengan Dayang Oh yang mengikuti dari belakang, ia bosan jika hanya duduk di kamarnya. Lalu memutuskan untuk jalan-jalan mengelilingi daerah sekitar istana.

"Tuan putri apa yang ingin kau lakukan?", tanya Dayang Oh

"Aku bosan jika di kamar terus, kaki ku butuh berolahraga. Coba lihat kolam pemandian yang di sana!! AYO KESANA!!", jawab Xia He bersemangat.

Sesampainya di kolam pemandaian, Xia He terpukau dengan air kolam yang jernih. Dia jadi ingin berendam di kolam itu. Lagi pula di sekitar sini tidak ada orang selain dirinya dan dayangnya.

"Tuan putri apa yang kau lakukan. Ayo kembali saja ke kamar"

"Tidak, aku tidak ingin kembali sebelum merasakan kesegaran air kola mini"

"Ini sudah larut tuan putri, nanti kau bisa sakit. Besok masih ada seleksi terakhir"

"Aku tidak akan sakit. Kau ini ribut sekali"

"Tapi----"

Saat kedua orang tersebut sedang asik beradu argument, ternyata sedari tadi ada sepasang mata yang memperhatikan mereka. Sepasang mata yang berbentuk almond dan saat ini sang pemilik mata sedang melangkahkan kakinya secara perlahan menuju kolam pemandian.

"Apa yang kau lakukan di sana Putri Li Xia He?", tanya sang pemilik suara

"Hormat Yang Mulia Putra Mahkota", jawab Xia He dan Dayang Oh bersamaan.

Yaa benar sekali, itu adalah suara milik Putra Mahkota.

"Jawab pertanyaanku"

"Menjawab Yang Mulia, putri ini hanya ingin berendam di kolam pemandian ini"

"Saat sudah larut seperti ini?"

"Benar Yang Mulia"

"Kembalilah ke kamar mu. Besok masih ada seleksi terakhir. Udara malam tidak baik untuk kesehatan"

"Putri ini akan kembali ke kamar setelah berendam di kolam pemandian ini"

"Kau ini keras kepala ya. Baiklah jika itu mau mu". Lalu Putra Mahkota jalan perlahan mendekati Xia He. Hingga Xia He secara refleks memundurkan langkahnya, tanpa ia sadari ternyata ia sudah berada di ujung jalan. Dan....

BYURRRRR

"AAAAAAA....", teriak Xia He karena terjatuh ke kolam pemandian tanpa persiapan.

"OH DEMI DEWA. TUAN PUTRI APA KAU BAIL-BAIK SAJA?. MENEPILAH PUTRI, KAU BASAH KUYUP", teriak Dayang Oh karena terkejut.

"HAHAHAHAAHAH. Sekarang kau sudah berendam bukan. Segera kembali ke kamar mu", ucap Putra Mahkota diselingi dengan tawanya. Lalu pergi meninggalkan kedua orang tersebut. Meninggalkan Xia He yang masih di dalam kolam dan Dayang Oh dengan perasaan khawatirnya.

Xia He hanya diam tanpa mebalas perkataan Putra Mahkota. Untuk apa menjawab ketika lawan bicaranya saja sudah menghilang. Xia He masih berdiri di dalam kolam dengan wajah yang ditekuk. Dan masih berfikir untuk membalas kelakukan Putra Mahkota di lain hari.

Awas kau Putra Mahkota Zhou Den Yi



-tbc-





Apa kalian menyadari jika ini percakapan pertama mereka di luar seleksi? wkwkwk

TIME TRAVEL OF XIA HETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang