16

3K 226 3
                                    

VOTE & COMMENT PLEASE FOR A BETTER STORY <3

HAPPY READING !!

----------------------------------------------------------------------------------------

Pagi ini suasana di keraajaan Zhou terlihat sangat ramai, para dayang dan pekerja sibuk mempersiapkan acara pengangkatan Putri Mahkota. Sudah satu minggu sejak seleksi terakhir. Pengangkatan Putri Mahkota akan diadakan seminggu lagi, bertepatan dengan ulang tahun Ibu Suri. Jadi nanti pasti akan ada pesta yang meriah .

Sudah hampir satu bulan Xia He berada di zaman dan berada di tubuh ini. Xia He rindu dengan kehidupan nya di masa depan.Tidak banyak hal yang bisa dilakukan nya di sini. Bahkan Xia He hanya makan, tidur, berkeliling dan begitu seterusnya. Rasa bosan pun menghampiri nya.

"Dayang Oh, apa kegiatan hari ini?", tanya Xia He pada dayang setianya.

"Yang Mulia Putri Mahkota bagaimana jika kita memetik bunga? Saat ini sedang musim semi, banyak bunga cantik yang sedang bermekaran. Nanti bunga nya bisa disimpan ke dalam vas bunga. Pasti akan mempercantik kediaman tuan putri", tawar Dayang Oh

"Tidak usah berbicara denganku terlalu formal. Aku sudah menganggap mu seperti teman terbaik ku. Ku rasa kita seumuran. Bicara saja selayaknya teman kepada teman nya"

"H-hamba tidak berani Yang Mulia"

"Turuti perintah ku, jika kita sedang berdua kau bisa berbicara santai dengan ku. Panggil seperti biasanya saja. Lagi pula aku belum resmi menjadi Putri Mahkota.."

Dayang Oh dilanda rasa bimbang, dia tidak ingin bersikap tidak sopan kepada tuan putri nya tapi juga tidak bisa menolak perintah nya.

"Ba-baik tuan putri"

"Ayo kita menuju ke taman istana, aku ingin melihat bunga apa saja yang sedang mekar!!", seru Xia He bersemangat dan menarik lengan Dayang Oh.

Di tengah perjalanan nya menuju ke taman istana ternyata Xia He berpapasan dengan ketiga putri yang sebelum nya mengikuti seleksi pemilihan putri mahkota. Mereka adalah Putri Huang Bao-Yu, Putri Kang Jiao dan Putri Wu Jia Li.

"Salam Yang Mulia Putri Mahkota", sapa ketiga nya kepada Xia He.

Xia He membalas salam tersebut dengan tersenyum.

"Bagaimana kabar kalian semua? Jika boleh tahu kenapa kalian masih di sini?", tanya Xia He.

"Apa kami tidak boleh tinggal di sini? Siapa tahu Putra Mahkota ingin mengangkat seorang selir", jawab Putri Huang Bao-Yu tanpa memperdulikan tata karma. Ia sudah muak dengan Xia He.

"Apa begitu caramu menjawab pertanyaan dari calon permaisuri kerajaan ini?", jawab Xia He dengan membawa embel-embel jabatan nya.

Asikk juga menjadi Putri Mahkota dan Calon Permaisuri. Aku bisa menggunakan jabatan ini untuk mengintimidasi orang lain. Batin Xia He.

"Kau tidak pantas menjadi Putri Mahkota. Mana ada Putri Mahkota yang menyombongkan jabatan nya. Upsss. Aku lupa jika kau belum resmi menjadi Putri Mahkota.", balas Putri Kang Jiao.

"Ternyata di balik wajah lemah lembut mu itu, kau mampu mengucapkan kata-kata pedas ya Kang Jiao. Aku memang menyombongkan jabatan ku karena memang itu adanya. Daripada kau yang hanya menjadi putri biasa tapi sudah berani bertindak tidak sopan dengan calon permaisuri kerajaan ini", Kali ini Xia He sudah mulai terpancing emosinya.

Cihh tidak ku sangka ternyata mulutnya juga berbisa seperti ular. Untung saja aku tidak jadi mengajak nya berteman, bisa-bisa dia menusuk ku dari belakang. Pikir Xia He.

TIME TRAVEL OF XIA HEWhere stories live. Discover now