Apa jadinya jika seorang artis terkenal yang anti dengan hal-hal kuno dari abad ke 21 bertransmigrasi ke tubuh seorang putri raja yang merupakan calon putri mahkota dari pangeran yang bermuka dua? Apa yang harus dilakukannya?
Aku akan bertahan dala...
Saat ini Putra Mahkota sedang mencari keberadaan Xia He yang hilang entah kemana.
"Kemana perginya dia. Baru sebentar saja ditinggal sudah menghilang" keluh Putra Mahkota.
Putra Mahkota tetap melangkahkan kakinya ke segala penjuru arah. Hari sudah mulai gelap, dan keadaan pasar malam ini menjadi semakin ramai. Hampir satu jam tapi Putra Mahkota belum menemukan keberadaan Xia He.
Sekarang aku menyesal tidak membawa pengawal bersama ku. Pikir Putra Mahkota.
"Hei kau tau tidak, baru saja aku mendengar aka nada gadis baru di rumah bordil peony" ucap seorang pria berbisik tapi masih dapat didengar oleh Putra Mahkota.
"Iya benar aku mendengarnya. Gadis itu baru saja sampai beberapa menit yang lali. Dengar-dengar gadis itu sangat cantik seperti seorang putri. Kulit putih bersih tanpa cacat, badan mungil dan tidak lupa wajahnya yang rupawan" ucap pria gempal.
"Pasti akan dilelang dengan harga yang tinggi, karena tentu saja gadis dari rumah bordil peony tidak akan mengecewakan" ucap pria lainnya dan iiringi tawa mereka.
"Kenapa perasaan ku tidak enak. Semoga saja itu bukan Xia He. Aku harus segera menemukannya" tekad Putra Mahkota dengan perasaan tak karuan.
Putra Mahkota mempercepat langkahnya, entah mengapa kedua kakinya menuntunnya ke arah rumah bordil peony. Jangan tanya mengapa Putra Mahkota mengetahui tempat tersebut.
Hampir seluruh penjuru di tanah ini mengetahui dimana rumah bordil peony. Rumah bordil yang terkenal akan kecantikan para wanita penghibur dan tentu saja ada juga gadis baru yang selalu tersedia.
Saat sedang tergesa-gesa, tiba-tiba ada suara yang memanggilnya.
"Kakak kenapa kau sendirian? Dimana kak Xia He?"
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Suara itu adalah milik Zhou Bei Yi.
"Apa yang kau lakukan di sini Bei Yi?" tanya Putra Mahkota
