23

2.3K 193 0
                                    

VOTE & COMMENT PLEASE FOR A BETTER STORY <3

SHARE THIS STORY TO ALL YOUR FRIENDS

HAPPY READING !!

------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sudah seminggu sejak kejadian itu terjadi, tapi Xia He masih belum membuka matanya. Seolah ini adalah kedamaian dalam hidup nya. Berbeda dengan seorang laki-laki yang masih setia menunggu dirinya tersadar.


"Kapan kau akan membuka mata mu lagi, hmm?" tanya pria itu sambil mengelus puncak kepala Xia He.


Pria itu adalah Putra Mahkota

.

"Kau sudah melewatkan acara pengangkatan mu menjadi Putri Mahkota. Sepertinya kau benar-benar tidak ingin menjadi Putri Mahkota ya? Apa begini cara mu menghukum ku?"


Yang diajak berbicara pun masih terlelap dalam tidur nya.


Sudah seminggu ini Putra Mahkota selalu berada di samping Xia He, meninggalkan segala urusan kerajaan. Putra Mahkota ingin sekali berada di sisi Xia He hingga gadisnya membuka mata.


Perasaan bersalah masih menggelayutinya.


Seandainya saja aku tidak membiarkan mu pergi, pasti kau tidak akan dalam kondisi seperti ini. Kau harus bertahan hidup Xia He. Batin Putra Mahkota.


"Aku akan menunggu mu hingga kau sadar. Dan ketika kau sudah pulih, kita akan segera menikah. Aku tidak ingin kehilangan mu dan aku tidak akan melepaskan mu. Aku pergi dulu"


Setelah mengatakan hal itu lalu Putra Mahkota mengecup tangan Xia He. Entah apa yang dipikirkan nya, tapi ia hanya melakukan hal itu sesuai dengan kehendak hati nya.


Dayang Oh yang menyaksikan kejadian itu tersenyum dengan hati yang menghangat.


Tuan Putri sepertinya anda berhasil meluluhkan hati Putra Mahkota. Tuan putri harus sadar dan kembali bangkit, banyak yang menyayangi mu di sini. Dayang ini pun membutuhkan anda. Oh Dewa ku nmohon dari dalam hati ku. Tolong selamatkan tuan putri Li Xia He. Batin dayang Oh.



-Di tempat lainnya-

"Hahahahah. Tidak ku sangka ternyata ada orang lain yang mengingkan kematian putri bodoh itu. Beruntung nya diriku ini. Jadi aku tidak perlu mengotori tangan ku" ucap gadis itu.


"Benar sekali Putri Gu Yi Ze, hamba mendengar dari tabib bahwa sekarang kondisi Putri Li Xia He masih dalam keadaan yang buruk. Belum mengalami kemajuan" jawab dayang setianya.


"Kenapa saat itu tidak langsung mati saja. Cih menyebalkan sekali dia. Apa perlu kita mempercep0at kematian nya?"


"Jangan tuan putri, menurut hamba lebih baik tuan putri tidak mengotori tangan. Tunggu saja hingga saatnya tiba. Tuan putri bisa mengambil kesempatan ini untuk mendekati Putra Mahkota tanpa ada penghalang. Tuan putri harus tetap bermain cantik. Di pertemuan terakhir saja, Putra Mahkota membela tuan putri dibandingkan Putri Mahkota yang akan menjadi istri sah nya. Jadi ini adalah kesempatan emas untuk tuan putri mendapatkan hati Putra Mahkota"


Gu Yi Ze tersenyum puas mengingat kejadian itu. Dia senang karena Putra Mahkota membelanya di depan banyak orang dan dia juga berhasil mempermalukan Xia He.


"Kau sangat pintar dayang ku, tidak percuma aku memungut mu"


Yang dipuji hanya tersenyum dengan bangga karena pujian dari tuan putrinya.



-tbc-

1 Okt 2020

TIME TRAVEL OF XIA HEWhere stories live. Discover now