10. ketan bakar jahe susu

3.8K 1K 100
                                    

Bahagia bisa datang bahkan dari hal-hal kecil atau kebiasan kamu sehari-hari.
Bersyukurlah dan jangan lupa berbagi.

 Bersyukurlah dan jangan lupa berbagi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*****














"Apa? Lomba makan??"

Ditanyai seperti itu, Agnel mengangguk ㅡmasih dengan senyum aneh khasnya. Sepertinya gadis itu tidak bisa sehari saja membiarkan Tian hidup normal. Baru ditinggal sebentar untuk check up di rumah sakit, saat Tian pulang dia sudah duduk manis di rumah dengan segepok uang di hadapannya.

"Nggak bohong kan?" tuduh Tian.

"Bohong? Aku nggak pernah bohong. Kalau nggak percaya, tanya aja orang-orang yang ada di lobi. Tadi ada bau enak dari sana, jadi aku turun. Mereka bilang boleh makan gratis, terus aku makan semuanya dan waktu udah selesai dikasih uang," Agnel bercerita panjang lebar.

"Bau enak? Kan aku udah bilang jangan keluar rumah," tukas Tian. Dia tidak ingin ada orang lain yang melihat anak aneh ini keluar masuk apartemennya.

"Sebelumnya nggak keluar rumah kok," geleng Agnel. "Baunya sampai ke sini, baru aku keluar, ke lobi."

Alasan macam apa itu? Apartemen Tian berjarak beberapa lantai dari lobi. Mustahil kan ada aroma masakan yang tercium sampai ke sini? Tapi sialnya Tian tidak menemukan kebohongan dalam kedua mata jernih Agnel yang menatapnya.

"Fiuh, ada-ada aja," ujar Tian akhirnya, tidak mau ambil pusing lagi pada keanehan gadis itu. "Ya udah, kalau uang itu bukan dari hasil curian sih nggak apa-apa."

Agnel tersenyum senang, lalu kembali memandangi uangnya. Tian baru sadar ada kertas pembungkus tak jauh dari uang itu. Ternyata si tiga belas ini tidak bohong, kertas itu bertuliskan nominal 1500000 rupiah dan nama event lomba makan dari salah satu restoran fast food. Wow?


"Hey, kamu makan berapa banyak sampai bisa menang ini?" tanya Tian.

"Um... mereka bilang ada batas waktunya, cuma sebentar. Jadi aku cuma makan sekitar tiga belas ㅡbagus kan? Sesuai angka favoritku hehehe."

Mulut Tian langsung ternganga saking tidak menyangkanya. "Tiga belas burger?? Perutmu ada black hole-nya ya?!"

"Black hole? Maksudnya apa lagi?"

Memang kadang percuma bicara dengan orang aneh ini, pikir Tian. Ia masih tidak percaya Agnel baru saja menghabiskan tiga belas burger dan menyebutnya 'cuma'. Mengerikan sekali.

"Keahlian yang aneh, tapi lumayan bisa dapet uang. Coba aja dari kemarin, kamu bisa beli baju dan lain-lain pakai uang ini," kata Tian.

"Jadi... kamu mau uang ini buat mengganti barang-barang yang udah dibeli itu?" Agnel bertanya dengan nada memelas.

SemicolonWhere stories live. Discover now