25. titik koma

3.5K 865 50
                                    

Hello, Tian, teman manusiaku satu-satunya.

Surat ini kutulis waktu aku tau kamu mulai curiga dan ternyata pergi ke rumah sakit. Ternyata rasa penasaranmu besar juga ya? Penyamaranku ketauan sebelum perjanjian diantara kita selesai ternyata haha.

Sorry, Tian.

Aku nggak pernah bermaksud bohong atau menipu. Harusnya aku emang nggak ikut campur, tapi hidupmu terlalu berharga untuk diakhiri dengan cara yang salah. Saat kamu baca surat ini, berarti kamu udah memilih keputusan yang tepat. Selamat, kamu menang atas dirimu sendiri.

Aku mungkin sekarang menghilang dari dunia ini, tapi kuharap kamu selalu ingat apa yang terjadi sebulan kebelakang. Selain itu, jadilah seseorang yang selalu bersyukur dan jadi penyemangat orang di sekitarmu. Kedengarannya sok baik ya?

Tapi itu perbuatan baik yang sederhana. Bahkan sesuatu yang sederhana bisa jadi sangat berarti untuk orang lain we'll never know.

Aku udah bilang soal Anna, kan?

Ya, kuulangi, dia orang baik.

Terserah kamu mau ke pemakaman dulu atau ke rumah singgahnya. Di rumah itu dia menyimpan banyak rahasia. Baca buku agendanya, nanti kamu tau. Keinginannya sederhana kok. Aku yakin kamu bisa bantu dia melanjutkan misi malaikatnya itu.

Ngomong-ngomong soal berbuat baik, aku pernah dengar soal temen kamu yang menghilang ㅡJenandra? Dia belum mati, tapi ada sesuatu yang terjadi pada arwahnya dan tubuhnya. Aku nggak bisa bantu banyak, tapi ada orang lain yang bisa.

Kamu ingat soal benang takdir yang terhubung antara semua orang? Ya, karena kamu memutuskan untuk tetap hidup, benang takdir Jenandra juga masih kuat. Kamu bisa bantu dia, pasti.

Datang ke pemakaman Anna hari Sabtu ini, cari anak perempuan seumuran Jenandra. Namanya Alisha, sepupu Anna. Dia yang akan jadi kunci dari masalah itu, tapi nggak akan bisa sendiri. Mereka butuh bantuanmu

Oke, cuma itu pesanku. Alamat Anna aku tulis di balik surat ini.

Tian, kamu kuat.

Terima kasih udah sekuat itu.

Terima kasih juga untuk pengalaman manusia yang luar biasa.

Mungkin kalau kelak aku terlahir sebagai manusia, kita bisa ketemu lagi? Hehehe.

Tolong tetap jadi manusia yang kuat.

Kamu boleh sedih sesekali, itu manusiawi.

Tapi jangan pernah larut dalam keputusasaan lagi, ya?

Tuhan menciptakan semua manusia di dunia bukan tanpa alasan.

Sincerely,

Agnel

Agnel

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
SemicolonWhere stories live. Discover now