Semua orang punya peran masing-masing yang tifak bisa digantikan orang lain.
Bayangkan kalau kamu memilih mati, berarti ada benang takdir orang lain yang ikut terputus.
Bertahanlah.
*****
1. True friends
Di dekat tulisan itu Tian menggambar beberapa bintang-bintang yang ia namai dengan nama teman-teman terdekatnya. Ia mengerti kenapa Agnel menjadikan 'teman yang tulus' sebagai alasan pertama untuk bertahan. Makna seorang teman itu luas dan bisa berupa siapa saja.
2. Don't ruin your whole book
Tian menggambar lagi asal-asalan, dirinya yang ada pada halaman buku yang terbuka dan buku-buku lain yang masih kosong. Seandainya kakinya tidak akan bisa kembali normal seperti dulu, apa ia akan mampu menyusun mimpi baru untuk kisah yang juga baru?
3. Win over your life
Dan Tian melingkari kata 'life'. Ia merasa harus menemukan lagi denyut kehidupan pada hidupnya yang hampa, baru mulai bangkit dan mengalahkan segala masalah yang menerpanya.
dan 4. Happiness is the best revenge
Sudut bibir Tian membentuk lengkung senyum. Sejauh ini, nomor empat yang paling ia suka. Dia menulis nama Jessica lalu mencoretnya dengan tanda X. Balas dendam paling jahat dan paling mudah; berbahagia.
Empat poin. Setelah selesai menulis, Tian memandangi buku catatannya yang sudah lama tidak disentuh. Ini pemberian salah satu 'bintang' pada poin pertama ㅡMahesa. Anak itu suka menulis, sebelum mereka debut dalam Semicolon dulu Mahesa memberi satu note book untuk Tian sebagai hadiah ulang tahun. Ah... untuk pertama kalinya sejak tiga tahun terakhir Tian tidak bertemu Mahesa dalam waktu yang lumayan lama. Biasanya kan hampir tiap hari bertemu.
Sudah empat poin dan ini hari ke-sepuluh Agnel tinggal bersamanya. Tian mulai terbiasa hidup dengan keberadaan orang lain yang menjadi bagian dari aktivitasnya. Sarapan, nonton tv, menyiram bunga, makan, memasak, berbelanja, jalan-jalan sore. Biasanya ia menghabiskan waktu dengan latihan, bekerja, dan jadi budak Jessica. Hidup normal begini jadi terasa seperti obat untuk dirinya. Healing.
Namun, jiwanya belum sepenuhnya sembuh. Cedera di kaki Tian yang mungkin akan membuat ia kehilangan pekerjaan sebagai entertainer terus membayanginya. Tidak semudah itu menerima keadaan. Dia masih ingin bermusik bersama Semicolon, walaupun keinginan itu hanya secuil dibanding perasaan ingin mati saat ini.
"Aku yakin ini pasti bisa sembuh," Agnel menunjuk kaki Tian.
Dia malah mendecih. "Ck, kamu bukan dokter."
YOU ARE READING
Semicolon
General Fiction"Seperti tanda titik koma, jangan akhiri kisah hidupmu sekarang." Tian depresi karena hidupnya hancur setelah terpaksa masuk dalam kelamnya dunia panggung hiburan. Saat ia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya saja, ada gadis dengan baju berlumuran d...