28. awal yang baru

5.6K 924 59
                                    

Ingin rasanya Tian melakukan kegiatan konyolnya di minimarket seperti penguntit Natasya. tapi sementara ini tidak bisa. Bukan hanya karena dia malu pada gadis itu, tapi juga karena harus bersiap kembali pada pekerjaannya sebagai artis. Ya, kabar baik, kan? Akhirnya Tian bisa kembali pada rutinitas yang dia sukai, yang membuatnya merasa hidup.


"Segera, pokoknya. Jangan khawatir, semua mulai membaik kok," kata Tian, bicara pada ibunya di telepon.

"Kamu ndak bohong kan? Kalau perlakuan mereka buruk lagi, pulang aja, jangan tinggal di sana sendirian dan menderita," sahut wanita kesayangan Tian dengan suara cemas.

Tian tertawa. "Jangan berlebihan, semua hal buruk udah berlalu," ujarnya. "Ini juga baru pulang dari kantor agensi kok, semua baik-baik aja sekarang."

"Ah, syukurlah," wanita itu menghela napas lega. "Istirahat yang cukup, kalau gitu. Jangan lupa makan dan mandi."

"Iya iya," sahut Tian. "Ibu juga baik-baik di rumah."

Sambungan telepon ditutup. Saat Tian menarik napas dalam-dalam, mengisi paru-parunya sebanyak mungkin dengan udara bersih, ia merasa langkahnya sangat ringan. Tapi saran ibunya untuk segera istirahat belum bisa dia laksanakan. Tian sudah punya rencana lain hari ini. Bukan, sementara ini bukan Natasya dia akan bersenang-senang sedikit, lalu menemui gadis muda lain yang selama ini sudah sangat membuatnya penasaran.

Alisha.

Nama kedua yang ditulis Agnel selain Anna Kim.






*****






Alisha

Alisha

Alisha

Nama itu makin hari makin mengganggu Tian. ia makin tidak sabar ingin bertemu anak itu lalu membawanya ke rumah Jenandra. Tian saat ini sedang berkumpul dengan teman-temannya, sebenarnya ini pesta orang dewasa. Beberapa orang bahkan bukan hanya membawa minuman keras, ada yang membawa narkoba, dan tidak menutup kemungkinan juga ada yang berbuat mesum. Terserah, bukan urusan Tian. dia ada di sini karena ingin bertemu dengan beberapa kenalannya yang dulu pernah diperbudak juga oleh Jessica. Beberapa diantaranya masih terjebak dalam dunia yang kelam itu.

Saat ini, setidaknya ada petunjuk kalau Jenan memang diculik, tapi semua buntu sampai situ. Menurut Mahesa, si Alisha ini bisa membantu menemukan di mana sebenarnya Jenan disembunyikan. Agnel bilang mereka bisa menyelamatkan satu nyawa lagi, maksudnya pasti nyawa Jenandra.

Terdengar pintu kamar hotel akhirnya diketuk. Nada ketukannya seperti ragu-ragu dan ketakutan. Wajar sih, anak perempuan di bawah umur yang normal pasti takut berada di tempat seperti ini. Tian berjalan ke pintu, yakin itu pasti memang Alisha.

Blak

Pintu terbuka, di hadapan Tian berdiri seorang anak perempuan berperawakan kecil. Benar dugaannya, Alisha tampak ketakutan dan menyesal sudah datang ke sini.

"Ini masih jam 5 kurang 10 menit, kamu datang lebih awal," ucap Tian, menatap gadis muda masih kelihatan agak ketakutan.

"Ma-maaf, saya- saya cuma-" gagapnya sambil menatap ujung sepatu.

"Ayo masuk," ajak Tian.

Dengan canggung Alisha mengikuti Tian ke dalam, yang kemudian memberinya isyarat supaya gadis itu menunggu di kursi dekat balkon. Tian merasa harus mandi dulu, sebenarnya kepalanya pusing karena masih agak mabuk setelah minum beberapa teguk alkohol tadi.

"Tunggu di sini, aku mandi dulu," ujar Tian, berlalu ke kamar mandi dekat pantry.

Kasihan juga sebenarnya Alisha, anak manis yang ketakutan di tempat yang tidak seharusnya ia datangi. Dia tampak seperti anak baik-baik. Mahesa benar, Alisha agak mirip dengan Anna. Tidak terlalu mirip sih, seperti saudara jauh. Dia juga kelihatan seperti anak orang kaya, sepertinya memang anak ini yang Tian temui dulu di pemakaman Anna.

"Diminum dulu, maaf cuma ada ini." Tian kembali, sudah berpakaian lengkap dan menyodorkan sekaleng soda pada tamunya yang tampak pucat.

"Thanks, saya nggak minum soda," tolak Alisha.

Tian tertawa. "Kaku banget, santai aja," katanya. "Udah kubilang ke Mahesa kalau menyuruh kamu ke sini adalah ide buruk."

"Mana Mahesa?" tanya Alisha ketus begitu mendengar nama Mahesa disebut.

"Nggak ada. Tapi dia udah cerita soal kamu," jawab Tian.

"Nggak ada?"

"Kamu pikir kenapa dia suruh kita ketemu? Karena dia sibuk, dan aku enggak. So, kamu yakin mau tau soal foto Jenandra kemarin?" pertanyaan Tian disambut anggukan yakin Alisha. "Ikut aku," katanya sambil berjalan ke pintu keluar.

Tanpa basa basi lebih lama, Tian mengajak tamunya itu keluar dari kamar hotel. Sepanjang koridor menuju lift beberapa orang menatap mereka dengan cara yang aneh walaupun beberapa diantaranya menyapa Tian karena mereka kenal.

"Mahesa bilang kamu bisa dipercaya," ujar Tian, baru berani bicara dengan Alisha lagi saat sudah masuk lift. "Jadi tolong anggap kamu nggak pernah liat semua ini. Lagian kalaupun kamu bilang ke orang lain juga nggak ada yang bakal percaya," Tian tertawa pelan.

Selanjutnya mereka saling diam saja sampai keluar dari lift, lanjut menuju basement dan masuk ke mobil hitam milik Tian. sekarang pikiran Tian sudah jernih sepenuhnya. Sudah tidak mabuk.

"Oh iya. Aku minta maaf kalau tadi ada kelakuan orang-orang di sana yang bikin kamu takut, atau mungkin secara nggak sadar aku bersikap kasar ke kamu. Maaf, tadi aku agak mabuk," kata Tian.

"Sejujurnya iya. Tapi ya udah nggak apa-apa," sahut Alisha.

"Sorry, kita belum resmi kenal," Tian mengulurkan lengan pada Alisha. Yang menatap tangannya ragu. "Oh come on, aku udah mandi, udah nggak bau yang aneh-aneh," dia tertawa.

"Alisha," jawab gadis itu, menyambut jabat tangan Tian.

Tian tersenyum sambil menatap gadis muda yang sinar matanya tajam dan cerdas itu. Akhirnya, pesan Agnel sudah sempurna ia lakukan semuanya. Setelah ini, bersama Alisha dan yang lain, petualangan baru dimulai. Benang takdir diantara mereka saling berhubungan, tidak boleh terputus supaya Jenandra tetap hidup.

*****

Author's note:

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Author's note:

1. Cerita ini disadur dari fanfiction, jadi penulis mohon maaf kalau ada bagian yang luput dari editing.

2. Rencananya akan ada spin off dari buku ini, yang fokusnya ke kasus Jenandra. Mungkin kalau reads-nya udah 100rb yaaa.

****

Thanks for reading!
Jangan lupa follow + vote + comment + share kalau kamu suka!

©pinkishdelight
@pinkishbooks on Instagram
@pinkishdelight on twitter

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 01, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

SemicolonWhere stories live. Discover now