7

63 19 11
                                    

 Nani masih asyik dengan mie tek-tek nya.
“Lo ya, kalau udah sama makanan gue dicueki.” Anggia meraih sendok ditangan Nani.

Nani memberangus tak suka. “Tanggung kali Aang, ini bentar lagi juga habis kan.”

“Ya udah cepet,” ujar Anggia.

***
Janji Jiwa

“Na, lo mau mesen kopi juga kagak nih?” tanya Anggia.

“Emmm, dibayarin lo kan hahaha,” Nani yang hanya bisa cengengesan.

“Ya udah cepet …,” ujar Anggia.

“ Yeyyy horee dibayarin Gia." sorak Nani sembari berjingkrak-jingkrak kan.

“Woy! Berisik! Kebiasaan ah malu-maluin” teriak Anggia yang kesal dengan tingkah laku Nani yang selalu saja begitu.

“Dihhh, elo ya marah-marah aja,” ucap Nani dengan bola matanya yang memutar.

“Bodo amat.” balas Anggia dengan nada agak kesal.

Anggia merupakan cewe pecinta kopi yang sangat-sangat paham akan semua kopi, bahkan dari harum kopi pun dia sudah tau itu kopi apa. Awalnya Nani memang tak begitu suka Kopi, namun karena sering diajak Anggia nongkrong di tempat Kopi langganannya disitulah Nani mulai menyukai kopi sama seperti Anggia.

***

Di parkiran Tempat Kopi

“Hemm Na, hari ini kita ke sekolah cuman bentar ya. Nganterin kopi aja,” ujar Anggia.

“Hah? Kok tumben, kenapa Ang? tanya Nani heran.

“Gue hari ini ngerasa gak enak badan aja gitu, jadi setelah kesekolah nganterin kopi kita langsung pulang. Lagian kan kita gak ada jadwal bimbingan,” ujar Anggia dengan nada yang tak bergairah.

“Ouh ya udah, gue ngikut lo aja.“ balas Nani.

***

Ketika di perjalanan menuju Sekolah, handphone Nani berdering. Ternyata mama nya menelpon meminta Nani untuk segera pulang karena ada urusan keluarga.

“Aang, ini tadi nyokap gue telpon. Katanya gue harus pulang cepet, lo ke sekolah sendiri gapapa kan?” tanya Nani.

“Hemmm ya udah iya gapapa, ati-ati ya,” ujar Anggia.

“ Ya udah bye .…” pamit Nani dengan seraya melangkah meninggalkan Anggia.

Anggia hanya mengulum senyum dan melambaikan tangannya kepada Nani.

“Hufttt, ke sekolah sendiri kan gue, tapi ya udah lah. Lagian cuman bentar.” gumamnya.

***

Di sekolah

Ketika sampai di sekolah, kebetulan didepan Musola Anggia melihat Pak Anggana. Namun, Anggia berpura-pura tak melihatnya dan bergegas menuju kantin. Ternyata Pak Anggana pergi masuk kedalam toilet dan menyimpan tas nya di meja resepsionis.
Anggia yang melihat nya pun bergegas menghampiri meja resepsionis.

Kita Pernah Ada (Selesai✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang