16 Desember 2019

18 6 0
                                    

Nani bangun dengan Anggia di sampingnya, matanya mengedar.

“Lah, Lo udah siap?”

“Udah dari tadi wlee, dan gue juga udah nyiapin nasi goreng buat si Aa,” ujarnya seraya tersenyum.

“Dih dasar lo, ya udah gue mau mandi.”

***
Nani langsung turun kebawah, memakai sepatunya, berlari kearah Anggia yang sudah menunggunya.

Nani terus berlari, dengan pandangan mengedar mencari Anggia.

Anggia yang sedang berbincang dengan Pak Yadi menangkap sosok Nani langsung saja memanggilnya.

“Na.”

Nani menoleh, dengan tergesa menghampiri Anggia.

“Huftt cape, gue kira lo ninggalin gue.”
Anggia menautkan alisnya.

“Tadinya sih emang.”

“Dih, lo jahat Aang.” ketus Nani.

“Udah ayo, cepet masuk mobil.” ajak Anggia.

***
Di perjalanan Nani tengah sibuk dengan dandanannya, sedangkan Anggia sibuk dengan sarapannya yang belum selesai tadi.

Dering handphone Anggia berdering,pesan masuk dari Anggana.

Anggana

Aang, Aa udah di lapang ya. Ditunggu loh.” 06.05

                        “Iyaa, Gia sama Nani lagi dijalan menuju sekolah kok.”06.06
Read

“Ciee, yang mau ngasih bekal sarapan buat suami.” goda Nani sembari terkekeh.

“Sirik aja lo.” ketus Anggia sembari melanjutkan sarapannya.

***
Keduanya berjalan beriringan menuju dalam sekolah dan berpapasan dengan Bu Riftika.

“Loh, ngapain kalian sepagi ini kesekolah?”tanya nya heran.

“Ini bu, disuruh Ibu Vika buat ikut ke bank ngurus administrasi beasiswa.” jelas Anggia sembari tersenyum.

“Ouh gitu, ya udah sana. Bu Vika nya ada di kantor kok, kesana aja kalian,” ujar Bu Riftika yang melanjutkan langkahnya menuju lapangan.

Anggia menoleh ke arah Nani dengan wajah yang seketika menjadi begitu manis,
“Hemm Na, lo cantik banget sih hari ini.” pujinya.

Nani menaikkan alisnya, seperti paham apa yang di inginkan Anggia.
“Gak usah so muji gue, lo pasti ada maunya kan?”

“Hehehe, tau aja lo.” cengengesan Anggia dengan santai.

“Udah ngomong aja, lo mau apa hah?” tanya Nani sembari berdecak memandangnya sinis.

“Lo ke Bu Vika nya sendirian ya, gue nitip berkas yang gue. Gue mau ngasihin dulu ini jersey sama sarapan, soalnya udah ditungguin. Udah ini gue langsung nyusul lo kok.” jelas Anggia dengan mata berbinar-binar agar Nani menurutinya.

Nani memutar bola matanya.
“Gak usah so melas-melas gitu, gak cocok buat lo.” ketusnya

“Ya udah mana.” lanjutnya.

“Nih berkas gue, makasih,” ucap Anggia sembari memberikan dokumen miliknya.

***
Setelah susah payah membujuk Nani, Anggia pun bergegas menuju lapangan.
Namun, ketika ia ingin menghampiri Anggana ternyata dia sedang berada di kerumunan para siswa dan guru-guru. Yang membuatnya berpikir dulu ketika ingin menghampirinya.

Kita Pernah Ada (Selesai✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang