19

28 7 0
                                    


Anggia dan Anggana duduk di pojok, keduanya cekikikan saat menonton film lucu di televisi.

Di pertengahan film Anggia pun menenggelamkan wajahnya di dada Anggana, merasakan betapa hangatnya lelaki itu.

"Kenapa Aang?"

Anggia menggeleng, "Emang gak boleh manja sama pacar sendiri?" tanya Anggia masih dalam posisi yang sama.

Anggana tertawa pelan, "Boleh sayang, siapa yang bilang gak boleh sih."

***
Anggia tertidur diposisi yang masih sama, Anggana mengusap pipi Anggia sekilas. Nafas Anggia terlihat teratur, terlelap dengan damai dan nyaman.

"Tidur yang nyenyak." bisik Anggana

Anggana mengeluarkan handphonenya dari saku, dan menghubungi telpon rumah Anggia. Memberitahukan bahwa Anggana tak bisa mengantar Anggia pulang, sebab Anggia sudah tertidur dan ia pun tidak tega untuk membangunkannya.

***
Anggia membuka matanya dengan perlahan, tubuhnya terasa sedikit lemas.

Anggia melirik Anggana yang tertidur disampingnya dan terkejut.

Tak lama Anggana bangun, dan hanya melirik Anggia sekilas, "Udah bangun sayang? maaf ya kamu jadi tidur disini. Semalam kamu tidur di bahu Aa, jadi Aa gak tega buat bangunin."

"Hemm, okey gapapa Aa. Aa bangun ih ..., anterin Gia pulang." pinta Anggia.

"Ntar Aang ..., 5 menit lagi." jawabnya.

"Ya udah. Gia mau nyari sarapan kedepan ya," ujar Anggia

"Hemm ati-ati," ucap Anggana sebari masih menutup matanya.

Anggia pun pergi mencari sarapan untuk mereka.

***

Sesampainya kembali sehabis membeli sarapan, Anggia pun membuka pintu kamar kosan Anggana dan di lihatnya Anggana yang masih tertidur pulas.

Anggia mengulum senyum manis dan menghampirinya.

"Aa ..., bangun. Udah siang ihh." ringiknya.

"Bentar Aang. 5 menit lagi." pinta Anggana.

"Dari tadi, 5 menit mulu ..., Aa ihh.  Ya udah Gia pulang sendirian aja," ujarnya

Seketika Anggana terkejap bangun, "Jangan Aang, Aa yang anterin."

"Nah, gitu bangun hahaha." cekikan Anggia pelan.

Anggana tersenyum manis, di kecupnya pipi Anggia.

"Ih ..., Aa mesum."

Anggana hanya terkekeh cekikikan melihat tingkah Anggia yang seperti itu.

"Ya udah, nih sarapan terus mandi ..., anterin Gia pulang. Nanti Bi Jun sama Pak Yadi khawatir gimana?"

"Iyaa sayang, iyaa."

***
Anggia melangkahkan kakinya menuju kamar mandi, Anggana mandi cukup lama. Sehingga Anggia sendiri kesal menunggu nya.

Anggia mengetuk pintu kamar mandi cukup kencang. "Aa ihhhh, bukaa ..., lama bener mandinya. Gia bete nungguin Aa bege!"

"Bentar, Aang nanggung." teriak Anggana dari dalam kamar mandi.

"Gia dobrak kalo masih lama."

***
Anggana keluar kamar mandi dengan hanya lilitan handuk di pinggangnya. Anggia yang melihat itu seketika berteriak.

"Astagfirullah ..., Aa ihhh nyebelin." teriak Anggia sebari menutup matanya

"Kamu sih, gak sabaran. Mandi itu harus bersih dong Aang."

"Cepet, di baju."

***

Anggia masih asyik dengan game Mobile Legend di handphone Anggana.

"Gak baik, cuekkin pacar." Anggana meraih ponsel ditangan Anggia.

Anggia memberengut tak suka, "Tanggung Aa, itu sebentar lagi naik rank ishh."

Anggia memukul lengan Anggana dengan wajah di tekuk masam.

"Ngeselin." gerutunya.

Anggana meraih tangan Anggia, menggenggamnya erat-erat.

"Abis dianggurin sih, katanya pengen cepet-cepet dianterin pulang."

Anggia bungkam, Anggana mengulum senyum samar, membalik tubuhnya agar kembali dalam posisi siap mengendarai motor dan juga melepas genggamannya di tangan Anggia.

"Kita Pulang ...."

***

Jangan lupaa Vote, Komen Dan Share ketemen-temen kalian ya guys♥️

Kita Pernah Ada (Selesai✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang