20

34 9 2
                                    

Anggia menyandarkan tubuhnya di punggung Anggana dengan helaan nafas lelah.

"Yakin pulang?" tanya Anggana.

"Pulang aja, cape. Lagian Aa juga harus ngajar kan. Kalau aku Prakerin libur, tadi Nani ngabarin."

"Ouh okey."

Anggana melanjutkan lajuan motornya menuju rumah Anggia.

Di perjalanan keduanya terlihat bernyanyi-nyanyi ria, cekikikan, seperti biasa yang dilakukan mereka beberapa waktu terakhir.

***
Anggia turun dari motor lalu berjalan kearah pintu.

"Makasih, yaa."

"Iyaa sama-sama, Aa duluan yaa karena harus ngajar," ujarnya seraya menyalakan mesin dan berlalu meninggalkan Anggia.

Anggia mengetuk pintu, tak lama pintu terbuka. Bi Jun berdiri dengan memegang sapu.

"Non, sudah sarapan?" tanya bi Jun.

"Sudah kok bi. Gia duluan ya."

"Ehh, non. Di kamar ada Nani, dari tadi nungguin non." lanjut Bi Jun.

"Hemm, okey Bi," ujar Anggia sembari berlari menuju kamarnya.

***
Anggia membuka pintu kamarnya, dan terlihat Nani yang sedang duduk di sofa dekat jendela.

Nani berbalik dan menoleh ke arah Anggia.

"Akhirnya ..., lo pulang juga," ucap Nani.

"Ya kali gue gak pulang," ujar Anggia.

"Bucin bener-bener, lo, ya duh. Gak nyangka gue hahaha."

"Lah, kan emang gini gue mah, udah ah gua mau mandi gerah," ucap Anggia sembari bergegas menuju kamar mandi.

***
Anggia keluar dari kamar mandi dengan lilitan handuk di kepalanya dan sedang berusaha mengeringkan rambutnya itu.

"Ehh Na, tumben lo kesini mau apa?" tanyanya sembari duduk didepan cermin.

"Cafe yu, mumpung libur prakerin gitu kan," ujarnya sembari cengengesan.

"Hemm boleh juga tuh, ya udah bentar gue beresin ritual dandan gue dulu hahaha," ucapnya sembari masih sibuk dengan ritual dandanannya itu.

***
Anggia berdiri didepan cermin sembari merapihkan jilbab dan pakaiannya.

"Udah, udah cantik kok," ujar Nani yang seraya menggoda Anggia.

"Gue kan cewe, makannya cantik. Ya kali cowo juga mau disebut cantik, ngaco loo," ucap Anggia sembari sedikit mencubit lengan Nani.

"Aww, sakit." sontak Nani yang sedang mengelus lengannya.

"Ya udah cepet."

"Iyaa, iyaa."

***
Anggia dan Nani berada disebuah cafe biasanya, keduanya tengah menunggu pesanan mereka.

"Gimana perkembangan laporan, lo, Na?"

"Hemmm, masih yang sama hehehe," ujar Nani sembari cengengesan.

"Dasar ya, lo malas amat."

"Bukan malas, emang lagi gak mau aja hehehe."

"Sama aja setan."

"Dih ..., ngegas mbanya hahaha."

Pesanan mereka pun tiba, "Permisi mba, ini pesanannya."

"Iya mas, makasih yaa."

"Iya mba," ujar Waiters yang sembari pergi meninggalkan mereka berdua.

Anggia menghirup Vietnam Drip panasnya lalu menyesapkan sedikit demi sedikit, sedangkan Nani sedang asyik dengan game masak-masakannya.

Handphone Anggia berdering, ternyata telpon dari Ibunya.

"Na, bentar ya nyokap gue nelpon," ujar Anggia.

Anggia mengulum senyum dengan rasa penuh bahagia.

"Kata nyokap lo apa Aang?" tanya Nani yang sudah selesai main gamenya.

"Nyokap gue bilang, dirumah ada paket hadiah buat gue sama oleh-oleh."

"Hadiah??Oleh-oleh ... ,kalau buat gue ada ga?" tanya Nani sembari tersenyum tipis.

"Nggak, semua nya buat gue. Wkwkwk."

"Jahat lo," ujar Nani sembari cemberut.

Anggia hanya tertawa pelan melihat kelakuan Nani yang begitu.

***
Anggia dan Nani masih menikmati kopi mereka di cafe, seraya memandangi senja yang sangat begitu indah.

"Aang, pulangnya bentaran lagi ya, nanggung. Ini senjanya bagus banget soalnya," ujar Nani.

"Hemm, ya udah. Lagian juga mau motret dulu itu senja Na."

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

"Udah beres kan Na?" tanya Anggia kepada Nani yang masih saja asyik dengan game di handphonenya.

"Hemm, udah."

"Ya udah, kita pulang. Lagian kan senja nya udah gak ada."

"Gue, nginep dirumah lagi yaa."

"Ya udah iya."

***
Anggia menyalakan mesin, melajukan mobilnya sedang menuju rumah.

Di perjalanan keduanya terlihat kelelahan, mereka menghibur diri dengan bernyanyi-nyanyi ria, cekikikan dan bersenda gurau seperti biasa yang dilakukan mereka.

Setelah sampai halaman rumah, Anggia memarkirkan mobilnya tepat di depan pintu menuju masuk kedalam rumah.

Keduanya berjalanan beriringan menuju kamar Anggia, sesampainya di kamar keduanya pun menjatuhkan diri ke kasur dan terlelap tidur.

***

Kita Pernah Ada (Selesai✔️)Where stories live. Discover now